Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Duet Dejan/Fadia berakhir setelah enam bulan tanpa gelar

Jakarta (Antara) – Komite Sentral Asosiasi Badminton Indonesia (PP PBSS), Dejan Ferdinanansya membedakan pasangan itu enam bulan setelah enam bulan kemudian.

“Lihat hasilnya dan banyak pertimbangan lain dua kali dan banyak pertimbangan lain setelah Anda bermain selama sekitar enam bulan. Siti Fadia Silva Ramadhanti akan memperhatikan bermain berpasangan.” Pemimpin Pengembangan PPP PP dan keberhasilan pernyataan tertulis Jakarta pada hari Jumat.

Pada saat yang sama, Dejan Ferdinanansyah akan tetap dalam pasangan dan akan dikombinasikan dengan pemain baru. “Dengan demikian, program pelatihan dapat bekerja secara efektif dan benar,” katanya.

Sejak adaptasi sejak 2025, Dejan / Fadia telah menunjukkan 11 kompetisi, termasuk Piala Sudirman dan Kejuaraan Asia. Namun, hasil yang mereka hasilkan tidak memuaskan.

Keberhasilan terbaik dari pasangan ini adalah finalis di BWF World Tour Super 300, Thailand Masters dan Taipei terbuka di tingkat kedua.

Turnamen lain telah berulang kali cenderung menghentikan mitra andalan di babak pertama, termasuk di Thailand. Puavaranukroh / Super 1000’s 1000’s Puavaranukroh / Super 1000 Dechapol di babak pertama Indonesia, 13-21, 13-21 skor 2025

Sebelumnya PBSI berubah pada pasangan seseorang. Turnirdə üç dəfə turnirdə, yaponiya açıq (super 750), Çində açıq (super 1000) və makao açıq (super 300), facar alfian, fajar alfian, faJar fikri fikri ilə əşdiril.

Langkah ini adalah dua pasangan utama, yaitu setelah Facard / Muhammad Rian Ardianto dan Ide / Daniel Marchin

“Untuk alasan keluarga di Jepang dan Cina, Daniel masih dalam proses cedera, jadi saya bersatu dengan idenya,” kata Fajar.

Tragedi ini menyambut keputusan positif dan hanya mempertimbangkan partisipasi dengan ide untuk membatalkan kewajiban. Namun, ini adalah tempat untuk restorasi diri dan perbaikan diri di tingkat kompetitif

“Ini adalah kesempatan untuk melindungi dan melindungi dan melindungi ritme kompetisi,” tragedi itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *