Jakarta (Antara) – Organisasi Jaminan Halal (BPJPH) berkomitmen untuk mengkonsolidasikan ekosistem halal bekerja sama dengan Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) dan Asosiasi Insinyur Indonesia (PII).
Afriansyah Noor, wakil ketua Badan Jaminan Produk Halal, mengatakan Indonesia memiliki potensi besar sebagai produsen industri halal di dunia. Oleh karena itu, Badan Halal Nasional BPJPH harus memimpin dalam mengembangkan ekosistem halal.
“Ini akan memotivasi kami untuk mulai bekerja sama dan bekerja sama dengan partai yang berbeda, termasuk IST dan PII,” kata Afraiyah, meminjam pernyataan resmi Jakarta pada hari Jumat.
Selain itu, Afriansyah melaporkan bahwa hanya 10 % dari sekitar 60 juta produk asing ke Indonesia yang disertifikasi.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan halal dan BPJPH yang bekerja sama dengan berbagai organisasi, termasuk organisasi penelitian halal (LPH) dan proses produk halal (LP3H), termasuk organisasi masyarakat dan organisasi pendidikan.
Kepala Sekolah ISTN Isuwardnago, yang hadir bersama wakil presiden dan sejumlah dekan, menyatakan dukungan penuhnya untuk kebijakan ekspansi halal yang diluncurkan oleh pemerintah.
Dia menekankan pentingnya peran sekolah dalam membangun industri halal, salah satunya adalah untuk mendukung pengembangan industri halal.
“Kami menemukan bahwa partisipasi sangat penting dalam memastikan keberlanjutan industri halal yang kompetitif,” kata Isuwardanto.
Salah satu universitas swasta tertua di Indonesia, ISTN, memiliki pengalaman jangka panjang dalam mengembangkan sains dan teknologi, termasuk industri halal. Kampus ini berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi halal melalui penelitian dan pendidikan berbasis teknologi.
Perwakilan PII Sulaieman mengatakan bahwa peraturan yang lebih fleksibel diperlukan untuk mendorong investasi di Indonesia.
Menurutnya, produk halal untuk orang asing seringkali terkait dengan aspek kesehatan dibandingkan dengan penyebab agama.
“Melalui kerja sama ini, ISTN dan PII berharap untuk lebih berpartisipasi dalam mendukung ekosistem industri halal Indonesia, baik dalam penelitian, pendidikan dan investasi,” katanya.
Leave a Reply