Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BNBR turunkan liabilitas 38 persen di kuartal III 2024

Jakarta (ANTARA) – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berhasil menurunkan liabilitasnya sebesar 38 persen menjadi Rp 2,75 triliun pada kuartal III 2024 dibandingkan Rp 4,44 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Perseroan mencatatkan peningkatan ekuitas sebesar 62,7 persen menjadi Rp4,32 triliun pada kuartal III 2024 dibandingkan Rp2,66 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

“Kami bersyukur karena perseroan memiliki rasio utang yang baik, beban keuangan yang rendah, dan arus kas yang kuat,” kata Anindhya Novyan Bakrie, Presiden dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Usai menerbitkan laporan keuangan kuartal III 2024, Anin mencatatkan peningkatan laba bersih kuartal III 2024 yang cukup signifikan sebesar 416,8 persen dibandingkan utang sebesar Rp 636,27 miliar. Rp 123,12 miliar pada tahun sebelumnya.

Meski mengalami penurunan pendapatan sebesar 11,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun laba kotor perseroan meningkat 6,8 persen dan pendapatan operasional naik satu persen.

“Peningkatan EBITDA dibandingkan periode sebelumnya mencerminkan kinerja perseroan yang baik dan peningkatan laba bersih yang signifikan karena pelepasan salah satu aset perseroan yang digunakan untuk melunasi utang,” kata Anin.

Chief Financial Officer BNBR Roy Hendrajanto M. Sakthi mengatakan, neraca perseroan saat ini jauh lebih ramping dan sehat. Setelah beberapa tahun menjalani restrukturisasi, kuasi-reorganisasi akan berlaku efektif pada 22 Agustus 2024, sesaat setelah perseroan menyelesaikan tahap akhir proses korporasi yang bersifat jabatan khusus.

Memang perseroan akan mengadakan rapat umum pemegang saham khusus (RUPS) untuk meminta persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan penawaran khusus ini, kata Roy.

Saat ini, posisi khusus restrukturisasi utang tersebut menjadi agenda perseroan, dan dengan selesainya restrukturisasi utang ini, maka BNBR akan bebas utang dalam jangka waktu yang lama.

Dengan selesainya aksi korporasi ini, rasio ekuitas perseroan turun dari 63% menjadi 39% pada akhir tahun lalu. Pada saat yang sama, rasio utang terhadap ekuitas perseroan turun signifikan dari 167 persen menjadi 64 persen pada akhir tahun 2023.

Per 30 September, perseroan berhasil membukukan laba ditahan sebesar Rp636,3 miliar dari sebelumnya defisit Rp19,5 triliun yang berhasil dihilangkan melalui upaya kuasi reorganisasi yang dilakukan perseroan.

Rangkaian tindakan administratif yang dilakukan selama ini telah membuahkan hasil yang baik, dan dalam waktu dekat kita akan mencapai tahap akhir penyesuaian yang akan terlihat hasilnya pada neraca perseroan.

“Terlihat perseroan memiliki kredit yang baik dan struktur keuangan yang baik. Setelah itu, perseroan akan fokus memperkuat sisi manajemen bisnis di seluruh bidang di sektor usaha dan perseroan, termasuk mengembangkan bisnis baru di lokasi strategis. rencana,” kata Roy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *