Jakarta (Antara) – Pemerintah Jakarta Timur (Jakarta Timur) memantau akun sosial yang sering digunakan sebagai perjuangan di antara orang -orang.
“Kami memantau akun pertempuran media sosial bekerja sama dengan Cyber Group,” kata East Munjin, ketika dikonfirmasi di Jakarta pada hari Jumat.
Munjiri mengatakan, pemerintahan Jakarta perkelahian harus berpartisipasi dalam polisi sipil (Satpol PP), untuk sekolah dan orang tua.
Pemerintah Jakarta Eastern telah berkelahi dengan wisatawan di awal Ramadhan hingga hari ini.
“Pertempuran selama dua bulan dari awal jabatan, hanya tiga kali, tetapi meskipun polisi, TNI dan pengawas PP,” kata Tunjirin.
Selain itu, tiga pilar juga menawarkan panggilan panggilan 112 dan 110. Mahkota PP sering kali berkunjung ke sekolah (pergi ke sekolah) untuk mengambil risiko pertempuran.
“Kami juga mengikuti ruang pelacakan (CCTV) dari lokasi perkelahian – rawan,” kata Munjiri.
Selain mencegah kembang api di antara kelompok -kelompok muda, Munjiri telah menarik sekolah untuk menumbuhkan acara yang baik bagi siswa.
Kemudian, orang tua diminta untuk menekankan dan menjelaskan tujuan anak ketika meninggalkan rumah.
“Warga negara timur menyarankan untuk menyatukan konstruksi dan desain keamanan. Laporan di malam hari atau banyak orang dengan perjuangan di 112,” kata Munjiri.
Selain itu, kata Munjiri, penduduk juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan kerja sama melalui pengembangan sistem komunikasi.
Penduduk pengawas telah menyarankan untuk meningkatkan sistem keamanan Siskamling yang terkait dengan sistem keamanan dengan pusat pusat atau polisi, ”kata Munjiri.
Brewel antara remaja yang terjadi di daerah Kampung Melayor, Distrik Jatinegar, Jakarta Timur. Kedua anak muda itu terlibat dalam menyerang masing -masing senjata yang berbeda.
Gerakan perkelahian direkam oleh warga dan kamp virtual dan virtual di akun media sosial @ jakarta.terkini.
Dalam video itu, dua penduduk setempat menonton dengan senjata tajam. Brawl ditemukan di pelana dan menyaksikan lawan dengan senjata tajam.
Leave a Reply