Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kepala Bapanas: Ketahanan pangan harus holistik hingga diversifikasi

Jakarta (Antara) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menekankan bahwa keamanan pangan harus dilakukan secara holistik dengan mengintensifkan, memperluas produksi dan diversifikasi konsumsi untuk menciptakan sistem nasional yang berkelanjutan.

“Keamanan pangan harus dilakukan secara holistik. Intensifikasi dan perluasan produksi tidak cukup, tetapi juga melalui diversifikasi konsumsi,” kata Arief di Indonesia, kepala Culinary Art (ICA) Expo 2025 yang dikonfirmasi di Jacarta pada hari Minggu.

Menurut Arief, ICA Manager Expo 2025 adalah tema “memperkuat konsumsi lokal makanan dan pendidikan nutrisi yang seimbang” pada tahap strategis untuk meningkatkan prinsip -prinsip konsumsi, nutrisi, seimbang, dan asuransi (B2SA).

“Ini dapat memandu pendidikan nutrisi yang luas, terutama untuk generasi muda yang merupakan pilar di masa depan negara itu,” katanya.

Dia mengatakan bahwa makanan lokal bukan hanya warisan budaya, tetapi juga dasar penting untuk membangun nutrisi nasional dan kemandirian pangan nasional.

“Kita harus mengoptimalkan sumber daya lokal seperti Yuca, jagung, dengungan berkabung, ikan dan jamur. Semuanya bisa menjadi sumber nutrisi terpenting yang mudah diakses dan diakses,” kata Arief.

Arief menekankan pentingnya membangun diet sehat dini. Ini sejalan dengan Program Prioritas Nasional, GRATIS Nutricious Eating (MBG), yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo di bawah ini.

“Konstruksi masa depan dimulai dari hidangan ruang makan pada anak -anak kita. Dan makanan nutrisi tidak perlu mahal, selama kita ingin mengeksplorasi potensi makanan kita sendiri,” katanya.

Sebagai bentuk pendidikan khusus, demonstrasi memasak langsung ICA dan Bapana menunjukkan pembuatan menu berdasarkan makanan lokal dengan metode nutrisi B2SA.

ICA Chef Expo 2025 tidak hanya kompetisi kuliner, tetapi juga ruang regenerasi profesional dan kolaborasi dengan pekerjaan silang. Acara ini termasuk siswa profesional, siswa kuliner, makanan lokal, untuk komunitas koki baru dari berbagai daerah.

“Partisipasinya menunjukkan bahwa dunia kuliner dapat menjadi mesin untuk mengubah pola konsumsi orang,” katanya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 77 jenis sumber karbohidrat tanpa gelar dan ratusan jenis protein tanaman dan hewani. Tetapi kebanyakan dari mereka belum digunakan secara optimal.

Faktanya, ARIF mengatakan, diversifikasi konsumsi makanan dapat mendorong pengurangan angka yang keterlaluan, yang menurut studi status gizi untuk Indonesia (SSGI) pada tahun 2023 masih 21,5 persen.

“Pendidikan makanan lokal harus dimulai dari rumah dan sekolah. Kami terus mempromosikan kolaborasi antara koki, guru, UMKM dan pemerintah untuk anak -anak kami untuk makan lebih sehat dan lebih bangga dengan kekayaan kuliner negara itu,” tambah Arief.

Bapanas berharap bahwa munculnya tren baru di dunia kuliner tidak hanya mengungkapkan rasa dan penampilan, tetapi juga nilai gizi dan kontribusinya terhadap ketahanan dan kedaulatan makanan nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *