Jakarta (Antara) – PT TBS Energi Utama telah mengambil $ 445,6 juta dalam pendapatan dengan EBITDA khusus $ 131,4 juta pada tahun 2024, meningkat $ 34,5 persen lebih dari $ 97,7 juta pada tahun sebelumnya.
“Tingkat keuangan ini dari tahun 2024 menunjukkan bahwa strategi kami, melalui transisi dari perusahaan berbasis batubara ke perusahaan berkelanjutan, memberikan hasil positif. Segmen pengelolaan limbah, yang sekarang mulai matang, memiliki potensi besar dalam mempromosikan pertumbuhan perusahaan,” kata Presiden Daika Dicky Jordan. Presiden.
Perusahaan mendaftarkan angka keuangan positif pada tahun 2024, yang mencerminkan daya tahan perusahaan selama periode transisi ke perusahaan yang berkelanjutan.
Ini terutama didukung oleh peningkatan positif dalam segmen pengelolaan limbah dan meningkatkan efisiensi operasional di segmen pertambangan.
Selain itu, Dicky mengatakan pendapatan operasional perusahaan meningkat sebesar 46,9 persen dari $ 63,9 juta menjadi $ 93,9 juta, dan tingkat laba kotor meningkat menjadi 18,2 persen.
TBS juga mendaftarkan laba bersih tahun berjalan (laba bersih) senilai $ 47,98 juta, yang meningkat secara signifikan pada tahun 2023 dibandingkan dengan $ 20,85 juta, yang mencerminkan kinerja stabil perusahaan pada tahun 2024.
Acara ini juga mengkonfirmasi FFB sebagai salah satu perusahaan Indonesia, yang secara aktif berubah dari perusahaan berbasis batubara untuk kegiatan ramah lingkungan selain fosil, menurut penggunaan TBS2030.
Pada tahun 2024 hingga 2030, ada kemajuan yang signifikan dalam perjalanan dari FFB ke target karbon netral.
Salah satu tahap strategis adalah penandatanganan aset pembangkit listrik tenaga batu bara dengan kapasitas total 200 MW, yang secara efektif akan mengurangi emisi perusahaan sebesar 80 persen.
Selain itu, TBS terus memperluas daya energi terbarukan yang dimulai dengan konstruksi 46 MWP pembangkit listrik tenaga surya mengambang, serta perluasan yang signifikan dari sistem COT motor listrik (EV) melalui anak perusahaan elektrum, yang memiliki lebih dari 4.400 unit motor listrik pada akhir 2024.
Pada tahun 2024, perusahaan juga menandatangani perjanjian manajemen layanan terintegrasi, yaitu Sembcorp di Singapura.
Pembelian ini diharapkan untuk memperkuat posisi FFB sebagai pemimpin dalam industri pengelolaan limbah di tingkat regional.
“Strategi kami jelas dan terkonsentrasi bahwa perusahaan berbasis keberlanjutan terus memperkuat dengan tujuan menciptakan nilai jangka panjang bagi lingkungan dan semua pemangku kepentingan. Dengan dasar keuangan yang stabil dan strategi yang konsisten, kami yakin bahwa kami dapat secara optimal menerapkan penempatan TBS2030,” kata Dicky.
Leave a Reply