Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Saudi siap jadi pintu masuk Indonesia sasar industri halal Afrika

JAKACARTA (Antara) – Menteri industri industri dan mineral Arab Saudi Al -Kharay mengatakan Indonesia dapat mengubah negaranya menjadi industri halal, terutama makanan, di Afrika.

Read More : Xi Jinping: 75 tahun hubungan China-Indonesia jadi model solidaritas

“Kita dapat melihat bahwa Arab Saudi dapat menjadi pintu masuk yang baik untuk memungkinkan perusahaan Indonesia memasuki pasar Afrika,” kata Menteri Al-Horrif dalam wawancara Antara khusus dengan Jakakarta pada hari Kamis.

Al-Camef mengatakan pasar halal adalah pasar yang terus tumbuh, dan masyarakat sekarang semakin sadar akan pentingnya produk Halal. Menurutnya, Arab Saudi memiliki kesempatan untuk menghasilkan pengolahan makanan yang sangat matang serta Indonesia.

Dia mencatat bahwa Sauda dan Indonesia, sebagai negara Muslim, bertanggung jawab untuk mempromosikan industri halal dan mempromosikan investasi untuk melakukan lebih banyak investasi.

“Selain itu, pasar Timur Tengah juga tumbuh setiap hari. Semua ini membuka banyak peluang unik bagi kedua negara untuk saling melengkapi,” katanya.

Dia terus berlanjut di Arab Saudi, yang melanjutkan inisiatif untuk menarik pemain industri untuk memasok berbagai produk halal melalui Ededa Food Cluster, industri makanan terbesar di dunia, yang mencakup area seluas 11 juta meter persegi.

Dia menjelaskan bahwa daerah tersebut secara resmi bekerja pada tahun 2024. Pada akhir abad ke -19, itu menyediakan berbagai layanan untuk menciptakan integrasi yang baik antara negara -negara yang berpartisipasi.

“Salah satu fokus utama kami dalam kementerian, terutama melalui Pusat Pengembangan Industri, adalah untuk menentukan layanan produksi dan peluang kami akan pindah ke Edda Food Cluster, salah satu area terbesar industri makanan di dunia,” katanya.

Ededa Food Cluster tidak hanya memenuhi kebutuhan makanan halal untuk peziarah dan mati, tetapi juga tujuan menjadi gerbang dasar untuk ekspor makanan, karena kondisinya berada di dekat pelabuhan Laut Merah – salah satu pelabuhan tersibuk di pelabuhan Eropa, yang akan memfasilitasi distribusi Eropa.

“Tentu saja, ya,” pertanyaan apakah perusahaan Indonesia memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelompok makanan EDDA, ​​kata al-Karife.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *