Jakarta (Antara) – perlu menjaga tingkat non -eksekusi (NPF) melalui tengah pembelian pertumbuhan pembelian (BNPL) dengan pembiayaan atau upah dan pinjaman online (Pindan).
“Tentu saja, Anda akan diharapkan untuk mengendalikan dana yang belum dilakukan di masa depan,” kepala pemantauan eksekutif lembaga, salam berisiko, lembaga peminat mikro dan lembaga keuangan lainnya (PPN) OJK Agusman Jakarta.
Dia mengatakan bahwa sejauh ini pertumbuhan pinjaman jaringan dan BNPL mendukung masalah yang terus mendukung tingkat pendanaan.
OJK memperhatikan bahwa pada tahun 2025 Januari pemeliharaan stabil adalah ringkasan (TVP90) industri kredit fintech atau pinjaman online.
Menurut Sistem Informatika Informasi Keuangan (Foto), GNPP direkam 3,37 persen. 2025 Januari
Agusman juga ingat bahwa publik menggunakan layanan playlist dan pinjaman pinjaman online di tengah era digital saat ini, memfasilitasi belanja online dalam perdagangan elektronik.
Dia meminta masyarakat untuk berhati -hati dan bangun dalam manajemen pinjaman sehingga mereka tidak bebas dan tidak akan terjebak dalam pendanaan.
“Ini juga menunjukkan bahwa permintaan (permintaan pembayaran dan layanan online) tetap tinggi di masyarakat. Oleh karena itu, perlu untuk berhati -hati,” katanya.
Agusman mengatakan dana yang diharapkan untuk pembayar berbayar dan pinjaman online ditingkatkan menjadi Idul Fitri 1446 Hijry pada malam perayaan.
Dia mengatakan prognosis itu dipertimbangkan oleh dua sektor di Ramadhan dan Idul Fitri tahun lalu.
Sebelum merayakan tahun lalu Idul Fitri 2024 April
Meskipun dana industri kredit jaringan meningkat sebesar 24,16 %, di antara 2424 M. 2024. April
“Ketika memikirkan data dan melihat kenyataan saat ini, diyakini bahwa BNPL dan Pindan Fund tahun ini akan meningkat, serta Agusman menambahkan.
Leave a Reply