Jakarta (Antara) -PT Transport Jakarta (Transjakarta) akan meningkatkan fitur aplikasi “TJ: Transjakarta”, termasuk penggunaan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI).
“Di masa depan, kami juga ingin mengetahui pelanggan kami berdasarkan data demografis. Jadi mungkin terkait dengan integrasi dengan teknologi,” kata Raditya Maulana Rusdi Teknologi dan layanan informasi ketika ditemukan di pusat Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, ketiga.
Saat ini, Raditya terus menerus, sudah ada banyak kamera pengintai (CCTV) pada setiap perhentian Transjakarta. Kemudian, CCTV akan ditingkatkan dalam kemampuannya untuk menggunakan AI.
Jadi di masa depan, katanya, partainya dapat menemukan demografi pelanggan yang menggunakan Transjakarta, seperti seks untuk usia.
Jika lebih banyak wanita memiliki lebih banyak wanita di titik -titik tertentu, Raditya mengatakan bahwa tempat itu nantinya akan direproduksi oleh bus Transjakarta untuk wanita atau Transjakarta “pink”.
“Jika pada waktu -waktu tertentu dengan lebih banyak wanita, dari satu jam hingga satu jam, kita dapat melihat, kita dapat menganalisisnya. Mungkin kita dapat menyelidiki di sana. Jika benar -benar ada kebutuhan untuk layanan yang benar -benar memberi wanita,” Raditya menjelaskan.
Transjakarta saat ini beroperasi hingga 21 bus merah muda yang beroperasi di Corridor 1, Corridor 11 dan Corridor 13.
Tidak hanya itu, CCTV juga akan digunakan untuk memudahkan orang untuk melihat bus berhenti melalui aplikasi Transjakarta, sehingga situasi berhenti bus juga dapat diatasi, sehingga tidak terlalu tebal.
Raditya menambahkan bahwa aplikasi Transjakarta saat ini memiliki 550.000 pengguna aktif dan bahwa partai akan terus menganalisis semua fungsi yang hampir diperlukan untuk masyarakat.
“Konsumen juga akan dapat menginspirasi untuk melaporkan. Bus terkait bus atau pramusap, bus terkait Pramudi melalui aplikasi. Jadi sekarang kami sedang mempelajari perilaku pengguna, di situlah kami ingin meningkatkan dari aplikasi TJ sendiri,” katanya.
Leave a Reply