ISTANBUL (ANTARA) – Suriah menyambut keputusan kerja sama Islam (OIC) memulihkan keanggotaan negara setelah rezim Bashar Assad dihapus.
Read More : Cabai di Lombok Tengah melonjak jadi Rp200 ribu per kilogram
Pernyataan Kementerian Luar Negeri mengatakan, “Keputusan ini merupakan langkah penting untuk pengembalian Suriah di komunitas regional dan internasional sebagai negara yang bebas dan adil.”
Pernyataan itu mengkonfirmasi “prinsip -prinsip OKI Suriah, termasuk kerja sama, keadilan dan martabat”.
Kementerian setuju untuk bekerja dengan saudara -saudaranya di dunia Islam untuk membangun Suriah dan memperkuat wilayah kami berdasarkan kualitas bersama kami, seperti keadilan, perdamaian dan kerja sama.
Selain itu, Suriah juga menekankan keinginannya untuk “membangun masa depan di mana Suriah kembali ke negara lain di negara lain, dan berkontribusi pada dunia Islam.”
Pada hari Jumat, setelah 13 tahun ditangguhkan malam itu, Oki dapat mengambil keanggotaannya.
Menurut banyak sumber diplomatik, selama Menteri Menteri Luar Negeri di Jeddah, gerakan Turki membuka jalan bagi Oki untuk kembali ke Damaskus.
Pada 24 Juni 2012, sebuah komite eksekutif unik tentang tingkat menteri Oky Jeddah membahas status Suriah dan merekomendasikan penangguhan kekerasan di Suriah dengan orang -orang pribadi.
Selain itu, dalam KTT OKI keempat MICA pada 14-15 Agustus 2012, keanggotaan di Suriah ditangguhkan di Oki.
Assad, seorang pemimpin Suriah selama sekitar 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember, menghilangkan pemerintah partai taruhan, yang berkuasa sejak 1963.
Ahmad al -shahara, memimpin Tentara Anti -Army Menghilangkan Assad, menyatakan Presiden Transisi pada 29 Januari.
Sumber: Anidolo-Awana
Leave a Reply