JAKARTA (Antara) – Bank Indonesia DKI Jakarta Province ingat bahwa pemerintah provinsi DKI Jakarta akan segera mengambil langkah -langkah untuk melihat banjir produk dari Cina ketika Presiden Donald Trump sedang menerapkan impor ke AS.
“Karena dia tidak dapat mengekspor ke Amerika, dia kemungkinan akan mengarahkan barang -barang mereka ke negara lain, termasuk Indonesia. Karena Indonesia adalah salah satu pasar yang sangat menjanjikan,” kata Direktur Bank Indonesia Indonesia DKI Jakarta Provinsi, seorang perwakilan Provinsi Jakarta, pada hari Kamis, Arlyana Abubakar.
Dia mengatakan satu hal yang harus dilakukan adalah melindungi aktivis mikro, kecil dan menengah (MSM).
Perlindungan ini disertai dengan penguatan kampanye gerakan nasional di Indonesia (Gernas BBI).
“Kami juga memiliki program master, maka Indonesia adalah kampanye gerakan nasional untuk meningkatkan kualitas, sertifikasi dan juga insentif untuk perusahaan lokal,” kata Arlyana.
Pengenalan tarif timbal balik Trump untuk produk impor yang memasuki Cina (AS) mencapai 245 persen.
Di satu sisi, mungkin kapasitas ekspor produk alas kaki Jakarta.
Selain itu, ada peluang di Indonesia, termasuk Jakarta, karena tarif Trump jauh lebih rendah daripada di Cina dan Vietnam.
Pengenalan tarif impor untuk AS sekarang 46 persen, sementara Indonesia sekarang 32 persen (sebelum negosiasi 90 hari telah dilaksanakan).
“Mereka (AS) banyak impor dari Vietnam dan Cina. Meskipun Vietnam dan Cina sekarang dipengaruhi oleh tarif yang jauh lebih tinggi daripada Indonesia. Ini berarti bahwa di Indonesia, terutama Jakarta, ada peluang ekspor,” kata Arlyana.
Dia diharapkan menyambut Jakarta untuk menyambut peluang ekspor ini, antara lain, meningkatkan efisiensi angkatan kerja dan meningkatkan efisiensi modal dan investasi.
Leave a Reply