Jakarta (Antara) – Manajer tol di Pt Citra Naphla Persada TBK (JIS) mengatakan kepada Plato (JIS) Tanjung Phiung, Jakarta Utara.
“Bukti akhir menemukan bahwa hanya dua pelat baja yang hilang dan nilai sekitar Rp5 juta,” kata Direktur PT CNOP Sappo World di Jakarta pada hari Selasa.
Dia telah sejak 2016, telah dicuri dan dilaporkan dan pelaku diproses.
Menurutnya, jika dihitung sejak pencuri 2016, total kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.
“Jika 400 pelat besi yang hilang dikalikan, maka jumlahnya mencapai ratusan juta,” katanya.
Dia mengatakan bahwa untuk kehilangan total kehilangan keseluruhan, itu pasti dihitung.
“Tapi, jika secara umum, kita benar -benar menghitung,” katanya.
Pt CNNP akan menggantikan pelat baja yang hilang dengan bahan alternatif dalam “polimer yang diperkuat serat” (FRP) berada dalam nilai ekonomi jika belum tersedia.
“FRP memiliki fungsi yang sama dengan pelat besi untuk meningkatkan tol beton tol,” katanya.
Akibatnya, partainya mencuci manajemen dengan agensi yang relevan untuk tidak lagi memiliki warga yang dicuri.
“Kami ingin jalan menuju jalan tol sehingga masyarakat tidak dapat dengan mudah memasuki tempat itu,” katanya.
Dia mengatakan bahwa di pengganti ini dapat mencegah pencurian di bawah jalan tol yang diulangi.
“Kami menghargai polisi yang dapat dengan mudah bertindak berdasarkan bersalah,” katanya.
Di masa lalu, polisi Metro Jakarta Utara menangkap lima dugaan pelat besi di RT 10, RW 08, di dunia, Jakarta Utara.
“Kami menangkap bersalah utama seorang pria SW (43) dicuri 10 kali dan ML (41) mencetak 5 di Kepala Kepala Polisi Jakarta Utara.
Menurutnya, tiga pelaku lainnya dengan RT awal (51), m (51), dan AK (45) seorang kolektor pencurian.
“Awalnya kami menangkap pelaku SW dan membawa kemajuan sampai lima bersalah ditemukan,” katanya.
Kombes Pol Fuady mengatakan bahwa sekarang ada dua pelaku lagi dengan pemilik RP dan inisial RD sekarang polisi sedang mencari polisi.
“Mereka berdua memasukkan daftar DPOS (daftar daftar pencarian orang),” katanya.
Leave a Reply