Jakarta (Antara) -Presiden Iado Gatot Dewabroto menjadi Indonesia pertama yang memimpin di organisasi anti -doping regional Asia Tenggara (Sarado) setelah pertemuan antara sepuluh negara anggota di Bangkok, Thailand, pada hari Jumat.
“Di masa depan, saya pada dasarnya ingin semua lembaga anti -cope nasional lebih dekat dengan kerja sama karena sejauh ini hambatan adalah ancaman sanksi dari WADA,” kata Gatot kepada wartawan di tautan ponsel pada hari Jumat.
Gatot juga akan melakukan sejumlah program kerja di sekitar semua manfaat kolaboratif antara organisasi anti -coodied dari Asia Timur Selatan di dunia.
Searado memperlakukan pembentukan organisasi anti -coping nasional di Timor Leste yang juga telah menjadi fokus sejak 2024.
Gatot juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas semua organisasi doping nasional di setiap wilayah dengan menerapkan sejumlah program pelatihan setiap tahun.
Gatot mengakui bahwa pemilihannya sebagai presiden presiden memiliki dampak langsung pada IADO, dalam bentuk akses yang jauh lebih luas.
“Jadi nanti kita akan memiliki kesempatan untuk mengakses lebih banyak, berinteraksi dengan WADA. Sejauh ini, kami memiliki koneksi yang baik, kami baik,” kata Gatot.
“Meskipun Wada telah memberikan sanksi di Indonesia. Tetapi dengan posting ini, akses kami bahkan lebih luas. Dan itu tentu saja berguna,” tambahnya.
Leave a Reply