Batavia (ANTARA) – Kementerian Koperasi bersama Bulog Peru berupaya menstabilkan harga di Tanah Air. Diluncurkan program koperasi yang mengutamakan peran koperasi dalam menjaga keterjangkauan dan ketahanan pangan.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi usai pertemuan di Batavia, Kamis, mengatakan pihaknya akan membahas kerja sama dengan Bulog, khususnya beras; jagung Selain kedelai dan daging, kata dia, berbagai kerja sama akan digarap untuk kepentingan strategis.
“Kami berharap dengan adanya kerja sama yang dilakukan oleh koperasi akan meningkatkan minat masyarakat terhadap koperasi,” kata Budi.
Menteri mengatakan koperasi nantinya akan memanfaatkan program kerja sama daerah yang memiliki kapasitas penyimpanan hingga 4 juta ton di 1.596 gudang Bulog di 33 wilayah.
“Seperti yang disampaikan Pak Dirut tadi, kalau bisa Bulog tidak menyerap beras, kalau tidak berasnya akan kering,” ujarnya.
Selain itu, melalui kemitraan yang akan dibangun oleh Dirjen Bulog Peru Wahyu Suparyono, pihaknya mendorong petani anggota koperasi untuk mendistribusikan dan menyerap beras melalui perusahaan pelat merah.
“Ke depan saya sudah minta kepada Menteri Koperasi untuk memperbolehkan kita bekerja sama dengan koperasi, baik itu pendistribusian gabah dari petani,” ujarnya.
Detail teknis kerja sama tersebut dijabarkannya dalam nota kesepahaman (MOU) yang akan ditandatangani dalam beberapa hari ke depan.
“Kami akan menandatangani MoU dalam beberapa hari,” ujarnya.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi pada Selasa (29/10) menerima kunjungan Presiden Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari Frans Meroga Panggabean di Batavia. .
Budi Arie menegaskan, koperasi mempunyai peran penting dalam mengubah wajah perekonomian Indonesia. Ia mengatakan digitalisasi menjadi kunci modernisasi koperasi dan menarik minat generasi muda terhadap koperasi.
Leave a Reply