JAKARTA (Antara) – Polisi memeriksa 44 saksi untuk menjelajahi siswa dari seorang siswa Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko ke Mars (4/3).
“Sebagai bagian dari proses investigasi yang komprehensif, jumlah total saksi akan memeriksa hari ke -44 orang,” kata Duta Besar Timur Jakarta East Metro Nicolai pada hari Rabu.
Nicholas mengatakan: 44 saksi adalah pedoman, keamanan (keamanan), siswa di sekitar tempat pengisian daya (TKP), ketika itu menyebabkan masalah atau perselisihan dan siswa minum alkohol dengan korban.
Kemudian, dalam penjual kota (alkohol), di mana korban, bersama dengan teman dan staf medis rumah sakit UKI, yang membantu bantuan medis dengan korban, dimasukkan ke dalam keamanan UKI.
“Sampai para saksi mengatakan, saya tidak dapat mengkonfirmasi dan mempercayai penyelidik atau peneliti tentang alasan kematian sebelum hasil analisis autopsi dan artefak,” katanya.
Nicolas menambahkan bahwa proses kematian Kenzha telah dilakukan dengan proses investigasi ilmiah (pencarian / sci kriminal scinife) untuk mengeksplorasi tanggal lengkap dan alasan kematian.
“Investor atau investor sebagai dasar penyelidikan ini untuk menggunakan” Investigasi Kejahatan Scinife “,” katanya.
Selama pencarian ini, polisi meminta bukti hasil otopsi, forensik digital, pengujian toksik forensik, CadaV dan DNA untuk membuktikan otopsi tubuh.
Bukti diatur untuk memasukkan retakan besi, menggunakan botol cair dan kamera sekitarnya (CCCTV). Setelah selesai, polisi dan memanggil para ahli untuk menjelaskan penyebab kematian.
Setelah itu, hasil otopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara I Pusdokkks Plan (Rumah Sakit Poli) Kramat Jati, Jakarta Timur, belum keluar dan ujian di lantai masih keluar.
“Bahwa kita harus memeriksa semua yang ahli, penjelasannya, bukan seorang polisi yang menjelaskan. Kita bisa menyimpulkan saat ini,” katanya.
Leave a Reply