Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

SDN 22 Pejaten juga bolehkan siswa korban banjir masuk tanpa seragam

Jakarta (Antara) – SDN 22 Pejen Pag, yang telah dididik di sekolah selatan, tanpa pengaruh siswa sekolah.

“Anda tidak bisa memakai seragam, beberapa bahkan katup memakai,” SDN 22 Jenderal Goversers pada hari Kamis di Jakarta pada hari Kamis.

Ponyman menekankan bahwa kurangnya karakteristik wajib siswa yang terkena air. Mereka mendorong dan mendorong mereka untuk belajar.

Selain itu, ada buku -buku kotor yang masih dikonfirmasi oleh instrumen yang merupakan hambatan seperti sedimen basah yang dibersihkan karena sedimen lembab.

Membaca keadaan ini berharap bahwa guru mereka akan disetujui.

“Ketika Anda membaca di kelas, karya guru mereka adalah,” katanya.

Jadi dia tidak memakai seragam minggu ini dan tidak menekankan bahwa mereka tidak memakai pengumuman sekolah.

Selain itu, ia mengakui bahwa setelah siswa Nishish dan siswa dalam posisi siswa pada siswa dan Ramadhan.

Kesehatan psikologis dan fisik yang paling penting dari para siswa dipertahankan di sekolah.

“Anda ingin pergi ke sekolah dan pergi ke sekolah tanpa antusias. Guru mengirim, mendorongnya,” katanya.

SDN 22 Timur Pagi diselenggarakan Senin (3/3) (5/3) dan setelah area itu.

Momen ini juga merupakan hari pertama yang mengunjungi sekolah setelah Ramadhan – 28 Februari – Maret 525.

Hujan yang kuat ke Hykarka (2/3) dari hari Minggu (2/3) dari berenang (3/3) berenang di dua jakarrtarts (5/3). Alasannya adalah pengangkutan Sungai Callivung setelah ia mengangkat air di Bogulampas Bogor.

Salah satu tanah yang terkena dampak adalah daun selatan dan Kakarta, yang meluas ke banjir dua atau empat meter.

Jumlah orang yang tinggal di tanah banjir saat ini adalah 1.173 keluarga (KK) dan 3,599 orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *