JAKARTA (Antara) – Polisi memeriksa unta dalam pandangan (CCTV) dan para saksi diikuti oleh tempat -tempat lokal di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
“Jadi tim kami dari penjahat investigasi Jakarta Timur, saya memasuki Pelice CCTV,”
Memeriksa CCTV dengan para saksi karena banyak tetangga yang meminta informasi ini yang telah kami alami.
Armunato mengatakan orang tua dari pelayan budak pada hari Jumat (11/4) setelah putranya meninggalkan rumah.
Dan lagi, pemilik yang dilindungi juga menetapkan bukti bukti dan kepribadian para korban.
“Jadi kami menerima definisi orang tua dengan anak -anak Etzz meninggalkan masa tinggal mereka sendiri pada 11 April 2025,” kata Armunato.
Pada awalnya, ayah dari korban Taja mengatakan malam itu setelah putranya, tetangganya yang diukir menolak untuk mengundang Zahrah dan menjual pilar itu.
Kemudian, dalam perjalanan pulang setelah Zalahra diundang untuk makan, tetangganya mengatur untuk mengambil pakaian dan empat (10/4) di pagi hari.
“Pada awalnya, sebelum acara ini, malam itu dipulihkan, dia mengatakan dia ingin mengundang anak saya di malam hari (Rabu malam),” kata Tarja. “
Tarj mengatakan dia baru saja tahu bahwa putranya tidak hadir setelah tiga jam. Tarja kemudian dengan cepat membayangkan tetangganya, kemudian membawa rumah putranya untuk membeli pakaian.
Tarja dia mencoba membuka rumah yang tidak sadar, tetapi harta bendanya menghilang.
Ang mga kinaiya sa mga biktima, ug uban pa, adunay 15 nga mga sentro nga puti, usa ka milestra nga pulgada, usa ka milestones, usa ka milestones sa baba, usa ka milestones sa baba, usa ka milestone sa baba, usa ka milestones sa baba, usa ka milestone sa baba, usa ka milestone sa baba, usa ka itom nga kapikas, ug itom nga buhok.
Leave a Reply