Aceh Barat (Antara)-Anggota Perwakilan DPR Aceh (DPRA) Nuchalis bertanya pada Pt PLN (Persero) tanpa melanggar kekuasaan selama Bulan Suci Ramadhan 1446 jam di Aceh.
“Bagi orang -orang Aceh, puasa adalah penyembahan Ramadhan yang tidak dapat dipercaya, termasuk beberapa pelanggaran kekuasaan,” kata Nuchalis kepada Antara di West Aceh, Rabu.
Menurutnya, banyak laporan telah diterima dari publik sejauh ini di Aceh Jaya Regency, West Aceh, Nagan Raya, Simeulue dan di beberapa daerah lain di Aceh sering ada pelanggaran kekuasaan.
Akibatnya, kegiatan masyarakat dipengaruhi oleh pelanggaran energi.
Nuchalis mengatakan bagiannya sepenuhnya mendukung upaya pemeliharaan Jaringan PTN (PERSRO) saat ini untuk mengoptimalkan layanan listrik bagi publik.
Ini adalah upaya untuk memberikan layanan listrik kepada orang -orang di Aceh, jadi tidak ada daya istirahat.
Oleh karena itu, DPRA meminta PLN tanpa melanggar kekuasaan selama bulan suci Ramadhan, sehingga kesungguhan orang -orang Acehnese dapat dipuja di bulan Ramadhan berlari dengan cara yang tidak terhalang.
Menurutnya, Aceh Ace menggunakan bulan suci Ramadhan untuk beribadah, termasuk pada malam hari untuk mendapatkan hadiah dan salam Ramadhan.
“Tanpa pelanggaran kekuasaan, kegiatan Ramadhan Acehan tentu tidak terpengaruh,” kata Nuchalis.
Leave a Reply