Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

OJK ingatkan gen z terkait perencanaan keuangan

JAKARTA (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan Generasi Z tentang perencanaan keuangan yang terdiri dari edukasi literasi keuangan, perencanaan investasi, dan kewaspadaan terhadap aktivitas keuangan ilegal. Komunitas penasihat keuangan Wiko Hadian di Jakarta, Selasa, mengatakan, edukasi literasi keuangan dilakukan untuk membantu generasi Z lebih memahami produk dan layanan keuangan. “Selanjutnya, di era digital, kita dapat melindungi diri dari maraknya berbagai penipuan berkedok investasi dan aktivitas keuangan ilegal,” ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola perencanaan keuangan, antara lain pengurangan utang, pelestarian kekayaan, pengembangan kekayaan melalui investasi, keamanan kekayaan, dan pengelolaan keuangan yang baik.

“Untuk menjaga hal tersebut, Gen Z harus mengetahui literasi keuangan, harus mampu memahami dan mengelola keuangan pribadinya secara efektif. Misalnya kebiasaan menabung, berinvestasi, pengelolaan keuangan dan utang, serta perencanaan keuangan untuk masa depan,” ujarnya. .

Ia juga menyinggung tiga tren Generasi Z yang berdampak negatif terhadap penggunaan layanan keuangan digital. Ketiganya adalah Kamu Hanya Hidup Sekali (Yolo), Takut Ketinggalan (Fomo) dan Takut Pendapat Orang Lain (Fopo).

“Selain memahami risikonya, teman-teman juga harus memahami kebutuhan finansialnya. Jangan mengikuti gaya dan tren yang memakan sedikit uang dan menggunakannya untuk membeli sekarang untuk mengikuti tren,” ujarnya.

Selain itu, fenomena Fomo juga sering terjadi pada generasi Z. Fear of missing out, seperti generasi muda yang memilih menggunakan layanan keuangan digital untuk mengikuti tren tanpa memahami dan mengelola keuangan pribadinya secara efektif.

“Dan untuk fenomena Fopo mengacu pada keputusan anak muda yang mencoba layanan keuangan digital tanpa mengetahui apakah layanan tersebut sudah mendapat persetujuan resmi atau belum, karena takut dikritik orang lain,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan Generasi Z untuk terus memahami cara layanan keuangan digital ditawarkan. Ia berpesan agar selalu berhati-hati dan tidak menganggap enteng berbagai penawaran yang beredar dengan memastikan layanan tersebut memiliki izin resmi seperti OJK. Baca juga: Praktisi Berbagi Tips Perencanaan Keuangan untuk Mahasiswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *