KUALA LUMPUR (Antara) – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menekankan bahwa ASEAN memiliki kekuatan ekonomi yang besar, tetapi ia harus berani mengambil tindakan proaktif berdasarkan kemampuan untuk memindahkannya.
Anwar, ketika dia berbicara dengan sekitar 700 karyawan bulanan di bulan pembiayaan bulanan di Malaysia di Putrajaya, mengatakan pada hari Senin bahwa visi membuat wilayah South -Asia berhasil sebagai wilayah yang damai dan aman, tetapi kerja sama ekonomi negara -negara Asan tidak kuat, negara bagian itu merupakan kelemahan.
“Tidak mungkin dengan kekuatan 649 juta orang ASEAN, dengan produk domestik bruto lebih dari 3 triliun dolar Amerika. Tidak ada keterampilan. Tetapi ini bisa terjadi jika kita membangun kekuatan internal di antara kita,” kata Anwar.
Meskipun ada kerja sama pertama, seperti penggunaan mata uang lokal melalui inisiatif Chiang dan 20 % dari nilai komersial dengan Indonesia, Thailand dan luar negeri. Dia mengatakan bahwa ruang komersial antara negara -negara Grote ASEAN tidak dimaksimalkan.
Anwar menjelaskan bahwa ini juga merupakan penekanan pada pertemuan para menteri keuangan dan ekonomi ASEAN -Landen, baru -baru ini di Kuala Lumpur, dan membahas aturan dan turunan dari kerja sama baru yang dapat membantu memperkuat kerja sama ekonomi ASEAN.
“Rekaman di bidang bea cukai dan imigrasi yang telah meningkat sehingga dapat mendukung konsolidasi kerja sama ekonomi regional,” kata Anwar.
Dia juga mengatakan bahwa pariwisata intra-lewat juga dapat didorong untuk menarik lebih banyak wisatawan ke wilayah Asia Tenggara. Keindahan pegunungan, pantai, hutan untuk durian juga disebut sebagai daya tarik pariwisata regional.
Anwar mengatakan bahwa pertemuan para menteri ekonomi dan finansial finansial secara finansial di Kuala Lumpur sangat penting, tidak hanya karena Malaysia mengendarai ASEAN, tetapi juga untuk menyelesaikan masalah internasional, termasuk masalah tarif baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).
“Ada hal-hal yang tidak terkendali, kita tidak bisa menyelesaikannya. Perang Rusia dan Ukraina, ketegangan ekonomi Amerika dengan Cina. Kita bisa bicara, tetapi kita tidak bisa menyelesaikannya. Tetapi masalah internal kita, intra-sasea, dapat mengelolanya,” kata Anwar.
Leave a Reply