Antara -Pemerintah Jakarta Timur akan merekam pencari kerja untuk mengatur pencari kerja di tingkat kabupaten pada tahun 2025 untuk mengurangi pengangguran di wilayah tersebut.
“Gubernur Pramono Anung akan memikirkan kembali data perhitungan untuk pencarian warga adalah untuk mendukung program kerja 100 tahun,” kata Jakarta Timur, kantor walikota Jakarta Timur.
Seperti di pasar akting Jakarta E-225/PU Timur, proses pengumpulan data terkait dengan proses pengumpulan data pada 24 April 2025, serta pengumpulan data pencari kerja pada tahun 2025.
IIin mengatakan di setiap ketua RW Keluraran di Jakarta Timur bahwa proses pengumpulan data penduduk mencatat 18-60 tahun pencari kerja.
Jika RT/RW mengenal warga negara (pencari kerja), RW memiliki eksekutif.
Hasil pengumpulan data yang dibuat oleh eksekutif RW dikirim ke tingkat desa dan diserahkan ke minimum kabupaten dan berlanjut ke pemerintah perkotaan (Pamkot) di Jakarta Timur.
“Ini berarti bahwa kami memiliki bank data dan kami sudah memiliki data asli. Beberapa orang yang mencari pekerjaan memiliki tujuan.”
Sebelumnya, pemerintah daerah DKI Jakarta (Pemprov) berencana untuk membuka pasar tenaga kerja bulanan di setiap distrik pada tahun 2025 untuk mengurangi pengangguran di wilayah tersebut.
“Timur Jakarta, timur Jakarta Tamini Square dari Jakarta Timur” dan “Timur Jakarta, Jakarta Timur,” di Jakarta Fair Fair “Jakarta Timur, Jakarta Timur pernah menjadi gubernur Jakarta. Anung mengatakan dia berjanji untuk memegang pasar kerja setiap tiga bulan.
Lano mengatakan di Jakarta pada hari Rabu, “Kami akan menciptakan pasar kerja ini, yang merupakan janji gubernur dan wakil presiden. Kami akan memiliki ‘hak pekerjaan’ setiap tiga bulan.
Rano mengatakan bahwa dengan memegang pasar tenaga kerja di tingkat yang lebih rendah dari kabupaten, banyak penduduk dapat memperoleh peluang kerja tanpa membayar biaya pengiriman yang tinggi.
Sebelumnya, pada tahun 2024, data dari Kantor Statistik Pusat (BPS) adalah 6,21 % di Jakarta atau enam pengangguran di negara ini.
Tingkat pengangguran Jakarta masih lebih rendah dari Jawa Barat (Jawa Barat), yaitu, 6,75 %, reng (6,68 %), Papua barat daya (6,48 %), Papua (6,48 %) dan Liau (6,39 %).
Leave a Reply