Jakarta (Antara) – Profesor kesehatan Tajantra Yoga Adidama menyarankan agar siswa diperlakukan untuk mempertahankan diet (MPG) untuk menjaga masalah kesehatan untuk menghindari masalah kesehatan.
Ketika Anda menghubungi Jakarta pada hari Selasa, Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 mengatakan: “Jelas bahwa anak-anak membutuhkan penjelasan.
Ini karena makanan yang dibawa pulang tidak sehat jika tidak diproses dengan benar dan menyebabkan racun risiko.
Selama bulan Ramadhan, pemerintah mengizinkan komunitas puasa untuk membawa menu MPG ke rumah sehingga dapat diuji dengan puasa.
Dia juga menekankan pentingnya memberikan kebersihan penyimpanan makanan yang dibawa pulang ketika dibawa pulang.
Adapun pemasok MPG, ia mengingatkannya bahwa ia fokus memilih bahan baku baru dan memasak lebih tahan lama seperti penyimpanan goreng atau dipanggang dan makanan yang baik.
Pemerintah telah menciptakan program MPG yang diterapkan selama bulan Ramadhan, menyesuaikan grafik liburan sekolah menurut Menteri Nomor 2 dari Surat Lingkaran 2025 (SEB).
Selama liburan sekolah, distribusi MPG dihentikan dari 27 Februari hingga 5 Maret dan kembali berjalan pada 6 Maret.
Terkait dengan menu menyediakan menu Ramadhan khusus, seperti departemen nutrisi (SPP) atau susu dapur MBG, telur rebus, kue, buah -buahan dan kurma.
Menggunakan konsep nol limbah (puing -puing gratis), tas yang baik yang dapat diselipkan rumah akan dikemas, yaitu. Siswa kembali menggunakan wadah yang mereka pakai.
Untuk siswa yang tidak mencapai, MPG masih menyebar seperti biasa, tetapi mereka akan makan makanan di ruang terpisah untuk menghormati rekan -rekan kelaparan.
Leave a Reply