JAKARTA (Antara) – Kantor Pemberdayaan Populasi Jakarta Selatan, Kantor Perlindungan dan Kontrol Anak (PPAP) menawarkan 10 keluhan di sejumlah ruang publik anak -anak terintegrasi (RPTRA) untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak.
Pada hari Kamis, kepala kantor Jakarta PPAPP di Jakarta mengatakan: “Untuk setiap pos, keluhan adalah salah satu konsultan, terutama di dalam psikolog.”
Darwoto mengatakan bahwa sepuluh keluhan di RPTRA bertujuan untuk meningkatkan RPTRA sebagai pusat layanan masyarakat yang ramah, inklusif dan mampu memperkuat masyarakat dan mendukung perempuan dan anak -anak dengan cara yang berkelanjutan.
Sepuluh keluhan tersedia di daerah Rptra Tiga Durian, Pancoran tersedia. Rptra Cigan Bull Beer, area perburuan; RPTRA Ramli di daerah prapatan Mampang; Taman Sawo Rptra, Area Kebayran Baru; Dan anggrek RPTRA di daerah Cilandak.
Sejak Delman Asri Rptra di daerah Kebayran Lama; Rptra Bhineka, daerah Pesangrahan; Rptra Chemical, Area Pasar Minggu; RPTRA Flamboyan, Zona Tebet; Dan Batu Taman Rptra di daerah setiabudi.
“Dalam layanan ini, keluhan memiliki tugas menerima keluhan dan melakukan penilaian pertama untuk para korban kekerasan untuk perempuan dan anak -anak,” jelas Daruto.
Dia berharap bahwa keberadaan pengaduan di setiap bidang dapat membuatnya lebih mudah untuk melaporkan warga dan melakukan pekerjaan ketika mereka melihat, mendengarkan atau mengalami kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak.
“Saya berharap upaya ini dapat mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak di Jakarta, terutama di Jakarta Selatan,” katanya.
Pemerintah DKI di Jakarta 2025 telah mengarahkan semua distrik di daerah tersebut untuk mengeluh tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak untuk mengatasi masalah yang dihadapi kedua kelompok rentan ini.
Saat ini ada 35 keluhan tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak di 35 anak perusahaan di Jakarta.
Pada tahun 2024, kantor DKI PPPA mengoperasikan 2.041 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak. Jumlah ini meningkat secara dramatis sejak 2023, pada 1682 kasus.
Leave a Reply