Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

DPRD minta pemprov maksimalkan sosialisasi untuk penanganan stunting

Jakarta (Attack) – Wakil Presiden Parlemen Provinsi

“Kami bertanya dari Posianda, postbind, dengan RT-RW, lebih sensitif terhadap keberadaan orang-orang yang benar-benar terpengaruh oleh bahan pokok,” kata Ema di Jakarta pada hari Kamis.

Menurutnya, orang tua secara teratur memeriksa tidak hanya dari kelahiran anak -anak, karena mereka masih dalam rahim.

Bahkan, dikatakan lebih lanjut, lingkungan daerah kumuh juga dapat menjadi pemicu untuk anak -anak yang paling menarik. Misalnya, setiap rumah belum menyelesaikan kekurangan air bersih dan tangki septik.

Dia berkata, “Ketika kita melihat penanganan yang keras kepala, kita akan lebih sulit.”

Foto Archives – Pemerintah kota di kota Jakart selatan, Jakarta, Jakarta, pada hari Jumat (22.20223) memberikan vitamin A yang tipis (luar biasa) di Pisang Imas. (Jakarta Selatan dalam/ho-Kotinfotic) Ima meminta DKI untuk membuat kantor kesehatan DKI Jakarta lebih megah di setiap bidang DKI Jakarta.

Karena ada banyak orang yang menahan diri untuk tidak melaporkan posting, RT dan RW dan Puscassam setelah anak -anak mereka mengalami aksi simptomatik.

Dia berkata, “Ada orang tua yang malu membawa anak -anak mereka ke keturunan untuk mempercantiknya. Jadi itu mungkin memerlukan lebih banyak sosialisasi,” katanya.

Di masa lalu, DKI Jakarta, seorang perwakilan dari Gubernur (Gubernur), mengingat bahwa di pagi hari bahwa perencanaan kehamilan adalah memulai hal yang luar biasa untuk diberantas, yang membutuhkan pendekatan spesifik.

Dalam Laporan Tanggung Jawab Gubernur DKI Jakart di 224, percepatan berbagi salah satu rekomendasi program Dewan Dewan Regional DKI Jakarta (DPRD).

Wakil Presiden Parlemen Provinsi Antar/Kharul Ezan (H) mengatakan bahwa metode spesifik diperlukan di berbagai daerah untuk rekomendasi program percepatan untuk menyengat atau mengurangi tenges.

“Kami akan bekerja sama dengan pusat kesehatan di dekat sengatan ini untuk mengurangi kenyamanan dan sumur.” Kata Sakal.

Berdasarkan statistik Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di 223, rasio daya tarik yang kuat di DKI Jakarta adalah 17,6 persen. Rasio terbesar adalah 19,7 persen di Jakart Utara.

Jakarta Tengah (9.1.5 %), seribu pulau (1.6.6 persen), Jakarta Barat (1.1.1.5 %), Jakarta Timur (5,8,8 persen) dan Jakarta Selatan kurang dari 5,6,6 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *