Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PBSI isyaratkan degradasi atlet pelatnas setelah minim prestasi di BAC

JAKARTA (Antara) – Wakil Presiden Asosiasi Badminton Bulutangkis (PBSI) Waktu untuk degradasi Badminton Chelens dalam pelatihan nasional, setelah kinerja minimal di Kejuaraan Badminton Asia (BAC).

“Saya pikir akan ada (degradasi atlet pelatihan nasional di Cipayung), beberapa (atlet),” kata Tugayat ketika saya lahir di Jakarti.

Pada acara BAC 2025 yang ditemukan di Ningbo, Cina, menang pada 8-13 tahun, Indonesia memenangkan satu gelar dari berbagai angka yang diikuti.

Kinerja terbaik adalah mendesak tujuan sementara dari campuran Hidayatullah / Felisha Alberta Nathaniel Nathanib dan sepasang pria Leo Rolly Carsland / Bagas Maulana.

Taufik, yang juga wakil menteri pemuda dan olahraga, berlayar sangat mengecewakan karena pemain bulutangkis andalan ke kejuaraan itu jauh di bawah lawan mereka.

“Jika saya berkata, kecewa, kecewa. Karena hasilnya kecewa. Karena hasilnya (hanya sampai). Fajar / Rian sebelum mereka hilang, dan tampaknya hilang,” katanya.

Dengan hasil kecil di BAC 2025 memenangkan PBSI juga untuk menurunkan atlet dalam pelatihan nasional untuk diganti dengan yang baru.

Kata Taufik: Degradasi para atlet akan dilakukan ke Piala Sudirman 2025 yang akan berlangsung pada tanggal 27 April hingga 1 Mei.

Dia menjelaskan, degradasi akan memperhitungkan berbagai aspek seperti tindakan, berapa lama pelatihan nasional, yang merupakan kinerja, termasuk kinerja, termasuk kondisi fisik atau kesehatan.

“Dalam satu kalimat, tidak dalam waktu apa pun, setiap bulan (degradasi). Mereka hanya cocok, hasilnya tidak baik (terdegradasi), tidak terlalu banyak,” katanya.

Dia menjelaskan, partainya memuji atau menilai atlet yang memiliki pelatihan yang lebih lama, termasuk hasil kompetisi mereka pada 2 April 2025.

Dengan kata lain, katanya, para atlet yang dipilih untuk bergabung dengan pelet nasional pada awal 2025 akan dihargai pada bulan April atau Mei.

“Mereka (para atlet baru saja memasuki pelatihan nasional, permainan masih mustahil (dihargai atau terdegradasi jika lebih baik, sebaliknya, akhirnya juga stagnan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *