JAKARTA (Antara) – Ekonom di University of Paramadina Wijayanto Samiri menghargai daya tarik memberikan sepuluh sen (BHR) untuk pengemudi uang di Internet (OJOL) dan email adalah inovasi politik yang benar.
Menurut Wijayanto, banding yang terlibat dalam surat edaran (SE) dari angkatan kerja no. M/3/HK.04.00/III/2025 untuk memberikan tagihan liburan keagamaan pada tahun 2025 untuk pengemudi dan email dalam permintaan ini.
“Saat ini, sektor pajak motor internet, taksi online dan email online masih tumbuh dan mencari formulir, ini adalah waktu yang tepat untuk membuat inovasi kebijakan. Apa yang ditransmisikan oleh presiden merupakan rute rata -rata untuk beberapa kepentingan yang berlawanan,” kata Wijayanto di Jakarta pada hari Rabu.
Selain itu, ia mengatakan bahwa asuransi BHR, yang saat ini menarik, cocok untuk industri pajak pada sepeda motor online dan layanan dinamis online dan masih meningkat.
Wijayanto mengatakan bahwa jika konsesi BHR adalah kewajiban yang dipaksakan untuk perusahaan atau pelamar, maka ini akan menjadi preseden yang buruk bagi industri yang telah menciptakan karya massal.
“Jika wajib sebagai perusahaan konvensional, maka fleksibilitas yang lebih berharga bahwa industri ini benar -benar akan hilang. Peran industri ini sebagai pencipta pekerjaan dan konektor beberapa perusahaan lain akan terbatas, terutama ketika ancaman liburan tsunami, mengurangi daya beli dan memperlambat pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Di masa depan, Wijayanto mendesak pemerintah dan industri untuk terus berkomunikasi untuk menciptakan inovasi kebijakan yang berbeda oleh bisnis model industri.
Dia mengatakan bahwa semua pemangku kepentingan harus duduk bersama sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah menanggapi peluang dan tantangan yang dihadapi setiap bagian.
“Saya yakin pemohon memiliki niat baik untuk mengeluarkan kebijakan yang adil mengenai BHR ini. Yang paling penting adalah bahwa para pihak harus terus berkomunikasi, untuk menemukan format perdagangan terbaik dari model industri,” katanya.
Sebelumnya, presiden mengumumkan banding THR ke pesan pengemudi dan online setelah mengadakan pertemuan dengan Menteri Tenaga Kerja Yassierli, Menteri Transportasi Grab Antony Tan, dan perwakilan pengemudi.
Presiden mengatakan pada pertemuan dengan kepemimpinan perusahaan transportasi berbasis permintaan, pemerintah telah membuat komitmen untuk memberikan THR kepada pengemudi dan mitra pesan.
“We were dedicated to leading a company taxi company online, namely, brother Patrick Walujo as CEO of Goto and CEO of Grab, Anthony Tan, and we also introduced us this afternoon, representative of Taxicle Taxi, Jakarta Online,” President Prabowo said during a Conference Conference, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Jakarta.
Leave a Reply