Jakarta (Antara) – Pengamat perusahaan yang dimiliki negara (BUMM) TOTO Pranoto mengatakan bahwa Pt Wijaya Karya TBK (WIKA) menggunakan sumber dayanya untuk fokus pada proyek keamanan energi dan keamanan energi pada tahun 2025. Jakarta pada hari Selasa. Seiring dengan ini, ia mengundang pemerintah untuk memberikan banyak suntikan melalui partisipasi ibukota negara bagian (PMN), karena keadilan negara dalam bidang infrastruktur terbatas. WIKA sendiri mempresentasikan biaya PMN RP2 triliunan Dong pada tahun fiskal pada tahun 2025, diperlukan untuk implementasi delapan proyek strategis, baik proyek baru dan masih lanjutan. Melarang PMN yang digunakan oleh WIKA relatif luas untuk proyek desain, kata Mr. Toto Toto. Toto menjelaskan bahwa Wika telah menyelesaikan Perjanjian Restrukturisasi Master (MRA) dengan nilai yang belum dibayar 20,79 triliun pemicu, yang membuat keseimbangan perusahaan pada tahun 2024.
Pada kuartal ketiga 2024, Vika mengumumkan laba bersih 741 miliar rubel. Atau atau terbalik dibandingkan dengan kehilangan 5,84 triliun rupee pada kuartal ketiga 2023.
Ini adalah langkah yang baik untuk meningkatkan kinerja pada tahun 2025.
Hingga Desember 2024, tahun ini WIKA telah menyelesaikan lima proyek bendungan, dua proyek pabrik, satu dibayar dan sejumlah proyek strategis nasional lainnya (PSN) kualitas dan waktu secara akurat, termasuk bendungan Amero, Madukoro dan Bayung Lennino Bagian 3.
Leave a Reply