Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pemerintah siapkan insentif sektor padat karya untuk cegah PHK

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan insentif bagi sektor yang bekerja secara intensif untuk mencegah PHK di tengah menurunnya jumlah kelas menengah dan daya beli masyarakat.

“Salah satu hal untuk menghindari pemecatan adalah pemerintah pasti memperhatikan kebijakan yang akan diambil, terutama dalam dua bulan ke depan. “Pemerintah sedang mempersiapkan insentif apa saja yang bisa didorong pada sektor padat karya,” kata Airlangga Hartarto, di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, industri padat karya memiliki sejumlah kriteria menurut Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ketenagakerjaan, antara lain sektor tekstil, mainan anak, serta makanan dan minuman dengan jumlah pekerja lebih dari 200 orang.

Salah satu insentif yang akan diberikan, kata dia, adalah insentif kredit investasi agar pelaku usaha di sektor tersebut dapat membeli mesin yang bekerja lebih efisien dan output per unitnya lebih tinggi.

“Namun (insentif) ini sepenuhnya merupakan upaya jangka menengah, karena upaya jangka pendek pada kuartal IV terkait dengan peningkatan daya beli dengan program yang nantinya akan disiapkan pemerintah,” ujarnya.

Airlangga juga menjelaskan serangkaian upaya pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV tahun 2024 dengan fokus menjaga daya beli masyarakat.

Ia mengatakan, pemerintah telah memberikan sejumlah insentif fiskal seperti Pajak Penjualan Pemerintah (PPN DTP) untuk properti dan Pajak Penjualan Barang Mewah Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil, serta peningkatan likuiditas pembiayaan perumahan. . Kuota Fasilitas (FLPP).

Pemerintah juga bersiap meningkatkan pemanfaatan Jaminan Pengangguran (Asuransi Pengangguran), pemanfaatan dana Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan mendorong kewirausahaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Airlangga menegaskan, pemerintah juga akan terus mendorong pertumbuhan nilai tambah sumber daya alam (SDA) dan implementasi hilirisasi, penyelesaian proyek strategis nasional, pengembangan kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus, serta pemberian perpajakan. insentif liburan.

Oleh karena itu diharapkan dengan iklim investasi ini semakin membaik, ujarnya lagi.

Selain berbagai insentif di atas, pemerintah juga memberikan fasilitas penghapusan dan penghapusan utang macet kepada petani, nelayan, dan UMKM.

Presiden Prabowo Subianto menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kredit Macet bagi UMKM sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan kelautan, serta UMKM lainnya.

MoU tersebut ditandatangani Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa sore, disaksikan sejumlah pejabat kementerian dan lembaga terkait, serta sejumlah asosiasi pengusaha UMKM.

“Dengan adanya hal ini, pemerintah berharap dapat membantu rekan-rekan produsen yang bergerak di sektor UMKM pertanian dan sebagai nelayan yang merupakan produsen pangan yang sangat penting, untuk dapat terus berusaha dan lebih efisien,” kata Presiden Prabowo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *