Pemerintahan Presiden AS Joe Biden yakin bahwa mayoritas negara Eropa tidak akan mendukung keanggotaan NATO dalam jangka pendek, lapor surat kabar Politico, mengutip seorang pejabat senior AS.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa undangan ke NATO di masa depan juga akan terkait dengan reformasi yang diperlukan untuk memerangi korupsi di Ukraina, Politico melaporkan pada Rabu (23/10).
Keempat pejabat dan diplomat AS dan NATO mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Jerman dan AS termasuk di antara negara-negara utama yang menunda undangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk bergabung dengan NATO.
“Negara-negara seperti Belgia, Slovenia atau Spanyol bersembunyi di belakang Amerika Serikat dan Jerman. Mereka tidak mau (menyetujui Ukraina bergabung dengan NATO),” surat kabar itu mengutip pernyataan seorang pejabat NATO.
Pejabat lain menambahkan bahwa negara-negara mendukung gagasan tersebut secara abstrak namun akan menolaknya jika gagasan tersebut semakin mendekati implementasi.
Namun, menurut Politico, baik AS dan Jerman telah mengesampingkan keanggotaan Ukraina di NATO di masa depan.
Sementara itu, Hongaria dan Slovakia secara terbuka menolak gagasan untuk mengundang Ukraina, sementara negara-negara Baltik dan Polandia telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Ukraina, dan negara-negara tersebut masih harus menyerah pada poros Berlin dan Washington. .
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply