Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ini makanan yang dapat tingkatkan fokus saat sarapan pagi

Jakarta (ANTARA) – Seringkali masyarakat mengabaikan sarapan karena sibuk. Selain itu, makanan yang Anda pilih untuk sarapan kurang mendapat perhatian.

Medical Daily melaporkan Rabu (6/11) bahwa penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Dairy Science menemukan makanan tertentu tidak hanya meningkatkan fokus, tetapi juga membuat Anda kenyang sepanjang hari.

Studi tersebut mengamati bagaimana makanan berbeda yang dipilih untuk sarapan memengaruhi perasaan kenyang, konsentrasi, dan asupan kalori harian wanita. Hasilnya menunjukkan bahwa pola makan tinggi protein berbahan dasar susu paling efektif meningkatkan rasa kenyang dan konsentrasi, dibandingkan dengan pola makan tinggi karbohidrat atau melewatkan sarapan sama sekali.

“Studi epidemiologi dengan jelas menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi, dan studi intervensi lainnya mencatat bahwa komponen makanan tertentu – rendah protein, serat, dan kalsium – memiliki efek negatif pada pengendalian berat badan. sarapan dapat mempengaruhi dampak kesehatan dari sarapan,” kata Mette Hansen, yang memimpin penelitian tersebut.

Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati apakah sarapan tinggi protein dan rendah karbohidrat dapat membantu mengurangi asupan kalori di kemudian hari dan membuat orang merasa kenyang lebih lama, dibandingkan dengan melewatkan sarapan atau makan makanan tinggi karbohidrat.

Para peneliti melakukan uji coba secara acak terhadap 30 wanita muda berusia antara 18 dan 30 tahun yang kelebihan berat badan atau obesitas. Peserta mengikuti diet standar dan tingkat aktivitas sehari sebelum setiap tes.

Selama penelitian, mereka mengonsumsi sarapan kaya protein dalam bentuk yogurt Skyr dan oat, atau makanan protein-karbohidrat dalam bentuk roti panggang gandum dengan selai raspberry dan jus apel.

Kedua makanan tersebut memiliki kandungan energi, serat, dan lemak yang serupa. Sedangkan kelompok kontrol tidak sarapan sama sekali, kecuali segelas air putih.

Para peneliti kemudian menghitung asupan energi partisipan saat makan siang dan sepanjang hari, serta mengukur nafsu makan mereka di antara waktu makan. Sampel darah juga diambil antara sarapan dan makan siang untuk menguji hormon pengatur nafsu makan, kadar insulin dan glukosa.

Penelitian tersebut menemukan bahwa remaja putri yang berpartisipasi merasa lebih kenyang dan tidak terlalu lapar setelah sarapan yang berbahan dasar susu, tinggi protein, dan rendah karbohidrat dibandingkan dengan sarapan rendah protein, tinggi karbohidrat, atau tanpa sarapan.

“Namun, tidak ada pengaruh signifikan terhadap hormon usus atau asupan kalori harian, yang menunjukkan bahwa sarapan berprotein saja bukanlah jawaban untuk menurunkan berat badan,” kata Dr. Hansen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *