Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya melestarikan wayang sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sejak tahun 2003 sebagai “Karya Seni Warisan Lisan dan Warisan Manusia” serta memiliki nilai-nilai luhur dalam kehidupan. mereka konsisten dengan waktu.
“Jadi, wayang bukan lagi sekedar rekaan dan seni pertunjukan, melainkan warisan seluruh dunia, mempunyai nilai-nilai kehidupan yang terhormat dan sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Fadli Zon saat membuka acara “Pesona Wayang Indonesia” acara peluncuran buku di Jakarta, Selasa.
Fadli juga mengimbau masyarakat untuk terus melestarikan dan membina kesenian tradisional tersebut, khususnya di era digital.
Di sisi lain, di tengah perkembangan tersebut, Kementerian Kebudayaan mengakui bahwa generasi muda cenderung menjauh dari tradisi seperti wayang, karena banyaknya metode hiburan digital.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya teknik-teknik baru dalam penyajian pertunjukan wayang, seperti adaptasi cerita pendek dan pemanfaatan teknologi digital.
“Saya rasa di era digital saat ini para seniman wayang menghadapi tantangan yang sulit, karena para pelaku budaya wayang menghadapi tantangan yang sulit dari media baru, platform, media sosial, dan lainnya, terutama di kalangan generasi muda. Bagaimana cara membuat wayang” Tunjukkan ini kepada generasi muda tantangan,” jelasnya.
Fadli juga menyampaikan keprihatinannya atas menurunnya jumlah seniman yang terlibat dalam ekosistem wayang, seperti pembuat gamelan, tukang kayu, dan pelukis wayang.
Dijelaskannya, pelestarian wayang memerlukan langkah nyata, baik efisiensi operasional maupun dukungan ekosistem budaya.
“Karena semakin banyak ekspresi budaya yang menghilangkan budaya tradisional, maka diperlukan kreativitas untuk menghadirkan kembali wayang kepada penontonnya dengan berbagai cara kreatif, terutama dari segi visual, ada juga sentuhan teknologi digital, cerita juga, kamu lewat. pertandingan jam 9 sampai jam empat pagi, apakah sekarang masih bisa?” kata Fadli.
Leave a Reply