JAKARTA (ANTARA) – Kepolisian Resor Jakarta Utara aktif mendatangi sekolah-sekolah untuk mencegah konflik antara siswa dan warga.
Kapolsek Kelapa Geding Kompol Maulana Mukarrom, Jumat, mengatakan, “Kami mengambil langkah untuk mendorong siswa menghindari konflik melalui sosialisasi dengan mengunjungi sekolah masing-masing.”
Ia mengatakan, tindakan tersebut dilakukan setelah menyaksikan peristiwa baku hantam di Jakarta yang dalam beberapa kasus berujung pada kematian.
Ia mengatakan, “Kami datang untuk mencegah konflik yang terjadi di wilayah hukum Polsek Kelapa Geding.
Siswa diharapkan berperan aktif dalam mencegah tawuran dengan menghubungi petugas kepolisian jika mengetahui rencana tawuran atau menyaksikan suatu kejadian.
Ia mengatakan, upaya preventif atau penyidikan bisa kita lakukan dengan mengirimkan petugas ke daerah untuk melakukan upaya pembubaran atau preventif.
Lebih lanjut ia meminta para pelajar tidak terjebak dalam tindakan kriminal karena masa depan mereka cerah.
Ia meminta seluruh siswa lebih fokus belajar dan mempersiapkan masa depannya dengan baik serta tidak merugikan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.
“Jangan terlibat tawuran, narkoba, atau kegiatan kriminal,” ujarnya.
Selain itu, Kompol Maulana juga mengajak para pemuda tersebut untuk bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak mendapat masalah dan tidak melakukan kegiatan provokatif yang berujung pada tindakan kriminal.
“Kami rutin melakukan patroli siber untuk memantau platform media sosial,” ujarnya.
Salah satu sekolah yang didatangi polisi Kelapa Gading adalah SMA Negeri 45 Jakarta Kelapa Gading.
Polsek Kelapa Gedding juga mengajak seluruh siswa, guru, dan pihak sekolah untuk melakukan deklarasi anti kerusuhan.
Kepala SMAN 45 Jakarta Ismu Prihanto mengeluarkan pernyataan yang memuji kehadiran polisi Kelapa Geding di sekolah tersebut, dengan mengatakan mereka menolak kekerasan.
Beliau menyampaikan, “Mudah-mudahan kita dapat menghindari konflik, besar atau kecil, serta kompromi antar mahasiswa.
Leave a Reply