Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Harris berjanji akhiri perang di Gaza jika terpilih jadi presiden AS

Washington (ANTARA) – Kandidat Partai Republik dari Partai Demokrat Kamala Harris berjanji pada Minggu (3/11) bahwa dia akan melakukan segala cara untuk mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza, jika dia terpilih sebagai presiden.

Pernyataan ini disampaikan dua hari sebelum pemilu Amerika yang jatuh pada 5 November 2024.

“Tahun ini (terasa) sulit, mengingat banyaknya korban jiwa dan kehancuran di Gaza serta korban sipil dan pengungsian di Lebanon,” kata Harris.

“Ini sangat menyedihkan, dan sebagai presiden, saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk mengakhiri perang di Gaza, memulangkan para sandera, mengakhiri penderitaan di Gaza, menjamin keamanan Israel, dan menjamin hak-hak bermartabat rakyat Palestina. , kebebasan, perlindungan dan partisipasi.

Harris membutuhkan dukungan besar di tujuh negara bagian utama dalam siklus pemilu tahun ini, mengingat kedekatannya dengan mantan Presiden Donald Trump.

Sebuah jajak pendapat yang dikumpulkan oleh situs RealClearPolitics menunjukkan Trump memimpin dengan selisih 0,1 poin persentase di seluruh negara bagian, dengan lima jajak pendapat menunjukkan mereka sama-sama unggul.

Michigan, dengan populasi Arab dan Muslim yang besar serta 15 suara elektoral, sangat penting bagi peluang kemenangan Harris.

Selain Michigan, negara bagian Arizona, Georgia, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin juga dianggap sebagai negara bagian penting dalam pemilu kali ini.

Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin, yang pernah dianggap sebagai basis Partai Demokrat, kini kembali menjadi medan pertempuran.

Negara bagian yang dikenal sebagai “tembok biru” ini jatuh ke tangan Trump pada tahun 2016, tetapi Presiden Joe Biden menang pada tahun 2020.

Harris dan Trump telah lama memusatkan perhatian pada negara-negara bagian ini dengan pemahaman bahwa masing-masing negara bagian dapat menentukan hasil pemilu.

Hari pemilu ditetapkan pada tanggal 5 November, di mana rakyat Amerika akan menentukan masa depan presiden, Kongres, serta pemilu federal dan lokal.

Lebih dari 78 juta orang Amerika memberikan suara lebih awal, termasuk sekitar 700.000 lebih banyak anggota Partai Demokrat dibandingkan Partai Republik, menurut data dari Lab Pemilu Universitas Florida.

Sumber: Anatolia

Baca juga: Negara-negara bagian penting AS tetapkan strategi akhir kampanye Harris-Trump

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *