Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

NATO serukan penghentian pengerahan pasukan Korut ke Rusia

Ankara (Antara) – Sekretaris Jenderal Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) Mark Rutte menyerukan diakhirinya penempatan pasukan Korea Utara ke Rusia.

Rutte mengatakan Korea Selatan telah memberi tahu negara-negara NATO tentang semakin besarnya keterlibatan Korea Utara dalam agresi ilegal Rusia terhadap Ukraina.

“Saya dapat memastikan bahwa pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia dan unit militer Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah Kursk,” kata Rutte pada hari Senin setelah pengarahan oleh perwakilan senior Badan Intelijen Nasional Korea Selatan dan Kementerian Urusan Nasional Korea Selatan. . Pertahanan

Dia menggambarkan pengerahan militer tersebut sebagai “peningkatan signifikan keterlibatan Korea Utara dalam perang ilegal Rusia” dan “pelanggaran lain terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.”

“Ini merupakan perpanjangan perang Rusia yang berbahaya,” kata Rutte, seraya menyerukan Rusia dan Korea Utara untuk segera menghentikan pengerahan militer.

Selain itu, ia menilai pengerahan pasukan Korea Utara ke wilayah Kursk sebagai tanda semakin besarnya keputusasaan Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah upaya untuk mencari “dukungan asing” guna memperkuat keberanian dan upaya pemberantasan pemberontakan di Ukraina.

Rutte menjanjikan dukungan berkelanjutan bagi Ukraina dan mengatakan diskusi sedang berlangsung mengenai “perlunya untuk lebih memperkuat dukungan militer bagi Ukraina”.

Pada konferensi pers bersama dengan Rutte pada awal Oktober, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi mengklaim bahwa 10.000 tentara Korea Utara akan bergabung dengan pasukan Rusia di Ukraina.

Ia mengatakan, menurut intelijen Ukraina, terdapat informasi bahwa Korea Utara mengirimkan perwira taktis dan personel ke wilayah pendudukan Ukraina.

Sementara itu, Korea Selatan sebelumnya mengklaim Pyongyang mengirim 1.500 tentara dengan kapal angkatan laut ke Rusia pada 8 hingga 13 Oktober untuk mendukung “operasi militer khusus” Moskow di Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *