Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Puluhan truk antre di SPBU Blangpidie untuk dapat solar bersubsidi

Banda Aceh (Antara) – Lusinan empat kendaraan roda dan enam baris panjang di Keuda Paya Bangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdyya) untuk menerima Diesel yang Didukung (BBM).

Pada hari Kamis, pengawasan Antara tidak hanya di jalan nasional, tetapi juga mengunjungi kantor Abdya Bupati, tepatnya di desa Jalan Dua Jalan Keudai.

Salah satu pengemudi truk, Maimund, mengatakan bahwa ia harus berbaris setiap sore untuk mendapatkan bahan bakar diesel untuk kebutuhan kendaraan.

“Kami berbaris setiap hari setelah sore hari. Karena bahan bakar tiba di sore hari. Jika di pagi hari tidak pada siang hari, diesel tidak ada di stasiun layanan,” kata Mayimund.

Demikian juga, lusinan truk lain telah ditempatkan sejak jam 3:00 malam.

“Kadang -kadang kita harus membawa nasi di barisan. Karena ada banyak mobil online. Kadang -kadang kita tidak bisa beralih ke tengah malam, jadi kita harus membawa makan siang,” kata pengemudi lain, Nasruddin.

Nasruddin mengatakan bahwa ia tidak mengganggu aturan sistem barcode (kode QR) yang dibahas oleh eliminasi Gubernur Aceh Muzakir Manaf.

“Ini bukan masalah untuk barcode. Sekarang masalahnya, BBM sering kosong di stasiun layanan. Pemerintah harus memikirkan bagaimana menambahkan kuota tambahan,” katanya.

Selain itu, Nasruddin menekankan bahwa pemerintah harus menemukan kemampuan untuk mencegah praktik Savingsman yang didukung oleh pihak -pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga ketersediaan bahan bakar diesel selalu di stasiun layanan.

“Pemerintah juga harus mencari metode eliminasi energi bahan bakar berkelanjutan sehingga ketersediaan bahan bakar diesel masih di stasiun layanan,” katanya.

Dulunya nama samaran Aceh Muzakir Manaf, Gubernur Maalem, membahas penghapusan sistem kode batang pengisian bahan bakar di semua stasiun layanan di Aceh, yang berlaku di bumi dalam pertemuan.

“Pekerjaan rumah hari ini adalah bahwa Anda tidak lagi memiliki barcode di stasiun layanan Aceh (ketika ia memuat bahan bakar),” kata Mualem.

Perhatikan bahwa Aceh adalah wilayah Indonesia, yang dinamai oleh Pertamina, untuk mengimplementasikan penggunaan kode beban bahan bakar yang didukung di stasiun layanan, dan kebijakan ini telah beroperasi di ACEH sejak 2022.

Dia menekankan bahwa mereka ingin berkembang dan menyukai orang -orang Aceh sesuai dengan membaca sumpah kantor.

Akibatnya, kebijakan awal terdiri dalam menghapus sistem pengisian BBM. Untuk membawa orang segera tanpa barcode QR.

“Tolong tekankan mereka semua, siapa pun yang berisi minyak akan terus berlanjut karena tidak lagi penting bagi masyarakat (tanpa perlu barcode),” katanya.

Wilayah Pertamina PT Sumatra Utara (Sumbagut) mengatakan bahwa partainya telah menghormati deklarasi Muzakir Manaf dari Gubernur Acah dengan kode barcode yang terkait dengan pembelian bahan bakar biosolar dan perftalit.

“Tujuan utama dari program ini adalah untuk memiliki bahan bakar yang didukung oleh target sesuai dengan ketentuan aturan dan kuota, mencegah dan meminimalkan penggunaan bahan bakar yang didukung dan diminimalkan,” kata CSR Ptaga Niaga Sumbagut, Susanto August Satria, CSR PT PT PT PT.

Pembelian bahan bakar yang didukung melalui barcode dalam program dukungan yang tepat adalah program yang bekerja pada skala nasional di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *