JAKARTA (Antara) – Ministerio de praesidio indonesiaca migrant operariorum (KP2MI) per Indonesia Advenus Operariorum Donec Service Center (BP3MI) de Riau (BP3MI) de Riau (Riau Migrant Operariorum (PMI de Mexico Mexico Mexico Mexico Mexico (PMI de de migran de de Mexico Mexico Mexico (PMI.
Menurut pernyataan tertulis tentang KP2MI Selasa (25/2) pekerja tiba di pelabuhan Sri Bintan Pure, Tanjungpina yang Selasa sore.
Menurut Brafaks menerima Republik Umum Indonesia (KJRI), Jor Bahru Nomor B-00078/250) 2222 dalam bagian di Malaysia.
Direktur Jenderal Porteinmentmente Kp2mi Moh. Fachri Director of Return dan instal ulang seri KP2MI. Tarigan dan Kepala B3mi Kombes Pol. Imam Riyadi berada dalam pickup pekerja orang asing.
Direktur Jenderal Fachri menjelaskan bahwa kembalinya mereka yang kembali ke pekerja membuat diri mereka bekerja di Malaysia tanpa menyelesaikan dokumen resmi dan hilang dalam metode yang tidak diputus.
“Resesi hari ini terhadap 21 pria dan 112 orang yang tersebar dari berbagai negara semenanjung Malaysia. Ini adalah bagian dari 7.200 migran yang direncanakan untuk kembali ke 7.200 migran selama dua tahun,” kata Fachri.
Dengan nilai besar, B3MI Kepri berisi Tanjungpinang City Protection and Trauma Center (RPTC) untuk memfasilitasi tempat berlindung.
Setelah menjangkau semua pekerja bus campuran untuk melihat Tanjukpinaang RPTC.
“Ada kumpulan data sebelum mereka kemudian kembali ke bidang asal mereka. Terkait dengan biaya konsumsi dan proses memilih dan proses B3MMI KEPRI,” Fachri.
Fachri ditambahkan setelah proses pengumpulan data selesai, direncanakan akan dikembalikan ke pulau -pulau di pulau itu dan mengembangkan negara -negara lain.
Sementara itu, direktur Seriulina mengingatkan pekerja asing dengan risiko bekerja di luar non-jalan.
“Jika Anda bekerja di tanah tanpa dokumen, itu sangat berbahaya. Tetapi jika orang sakit, jika orang sakit, mati atau dipaksakan,” katanya.
“Ya, tidak lagi bekerja untuk tidak. Saya harus mengikuti prosedur sebagai perlindungan” dan lebih lanjut.
Leave a Reply