JAKARTA (Antara) – Budisatrio Jiwandono, seorang perwira senior Asosiasi Bola Basket Indonesia (DPP Perbasi), optimis, sementara talenta muda Indonesia dapat bersaing dalam program internasional seperti Windows 3 di tim nasional lama.
“Kami melihat kinerja tim nasional saat ini, meskipun kami mengklaim telah kalah dari Korea Selatan, tetapi pada kuartal ketiga dan keempat, mereka dapat menyeimbangkan permainan mereka,” kata Budisatrio di Yakarta pada hari Selasa.
Menurutnya, para pemain tim nasional muda memiliki perjuangan mental yang tinggi, yang merupakan tantangan kuat tim nasional Asia.
“Saya sangat bangga dengan mereka. Itulah sebabnya kami harus melanjutkan momentum dengan pemain yang dimiliki hari ini seperti DMX (Derrick Michael Exjaviyo), yang sekarang bermain di NCAA (National College Athletic Association).”
Tim nasional Indonesia tinggal antara 19 dan 27 pemain yang lebih produktif.
Pemain seperti Derrick Michael Exjaviyero, Julian Chaliya, Ali Bagir Alhadar dan Muhammad Ari Dafa dihiasi oleh tim Garuda.
Selain itu, pemain produktif seperti Abraham Damar Grohitha, Yudha Saputa, Muhammad Areghi, RJA Guntara, Brandon Javato dan pemain alami Marx Bolden ditambahkan ke tim nasional utama.
Selain itu, para pemain muda telah bermain di klub -klub Indonesia Basketball League (IBL), termasuk Mario Davidson, mendapatkan Chandra Bartes Tangkulung, Eric Ibrahim Junior, Arthur Wadel Krishna dan Prasadya.
Leave a Reply