Jakarta (intra) – Komisi Parlemen IV di Indonesia telah mendorong kerja sama sektor ini untuk meningkatkan produksi susu lokal, memperkuat keamanan pangan nasional dan memenuhi kebutuhan susu domestik secara berkelanjutan bagi kesejahteraan petani.
Pada hari Sabtu dalam sebuah pernyataan di Jakarta, presiden Komisi IV Kamar Perwakilan Ahmed Yuhan mengatakan: “Semua bagian memiliki kunci untuk memahami keamanan pangan berdasarkan susu”.
Komisi untuk Parlemen Indonesia IV menyoroti masalah -masalah sektor caseary nasional Lattiero selama kunjungan ke pekerjaan khusus di Jawa Timur, Kabupaten Pasurwan.
Ahmed mengatakan bahwa tujuan dari kunjungan itu adalah untuk menyelidiki masalah di bawah tanah ternak, khususnya produksi susu lokal untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Ahmed mengatakan: “Ketergantungan pada impor harus diperkuat dengan memperkuat penyerapan susu lokal”.
Ahmed menekankan bahwa pentingnya kerja sama timbal balik antara petani, pemerintah dan industri pengolahan susu (IPS) untuk mempromosikan produksi susu nasional.
Ahmed mengatakan: “Semua bagian harus terlibat. Sebagian besar perdagangan susu harus dipulihkan demi peternak lokal”.
Sebagai langkah konkret, Komisi IV yang sedang berlangsung telah mendorong berbagai upaya, dengan mudah mendapatkan pupuk bersubsidi untuk lahan hijauan, memfasilitasi tinjauan peraturan untuk petani, pelatihan untuk petani melalui Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pertanian, Direktorat Umum Kesehatan Hewan dan Hewan (PKH), mengatakan bahwa pemerintah terus memantau penyerapan susu domestik segar melalui studi sosial.
Dia juga menyarankan kualitas minimum susu lokal seperti komponen susu (TKDN) untuk produk Lattiero -Caseari yang ditawarkan dalam Program Makanan Nutrisi Gratis (MBG) untuk dukungan produksi nasional.
“Model Impor Lele Bisnis meliputi peternak koperasi dan lokal,” kata McMon.
Leave a Reply