Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

China kecam serangan Israel ke fasilitas militer milik PBB di Lebanon

BEIJING (ANTARA) – China mengutuk serangan Israel terhadap fasilitas militer Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) yang melukai beberapa penjaga perdamaian.

“Tiongkok menyatakan keprihatinan yang serius dan mengutuk keras serangan tentara Israel terhadap Pasukan Sementara PBB di Lebanon dan menara observasinya, yang mengakibatkan personel UNIFIL terluka,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning di Beijing, Jumat.

Pada Kamis (10 Oktober), UNIFIL mengatakan bahwa pasukan Israel menyerang markas besarnya di kota Naqura di Lebanon selatan dan dua lokasi di dekatnya.

UNIFIL mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tank Merkava Israel menembaki menara observasi dan langsung menghantam menara tersebut, menyebabkan dua penjaga perdamaian jatuh ke tanah dan dirawat di rumah sakit.

Mao Ning mengatakan bahwa setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB merupakan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701. Hal ini sama sekali tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan.

Mao Ning mengatakan bahwa Tiongkok memerlukan penyelidikan atas insiden tersebut, mengharuskan personel terkait untuk mengambil tanggung jawab, dan mengambil tindakan untuk mencegah insiden tersebut terjadi lagi.

“Pihak-pihak yang berkonflik harus menjamin keselamatan seluruh personel dan properti PBB, termasuk UNIFIL,” tambah Mao Nin.

Tiongkok juga mendesak pihak-pihak terkait, terutama Israel, untuk segera mengambil tindakan guna meredakan ketegangan, menjamin keselamatan pasukan penjaga perdamaian PBB, dan mencegah konflik meningkat atau bahkan menjadi tidak terkendali.

Sejak 23 September, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon, yang diduga menyasar sasaran Hizbullah.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 1.323 orang, melukai lebih dari 3.700 orang dan membuat lebih dari 1,2 juta orang mengungsi.

Serangan udara tersebut meningkatkan perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah yang telah berlangsung selama setahun sejak konflik dimulai di Jalur Gaza, di mana Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Hamas melancarkan serangan itu tahun lalu.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional karena serangan Israel yang tiada henti di Gaza dan Lebanon, Israel meningkatkan konflik pada tanggal 1 Oktober dengan melancarkan serangan darat di Lebanon selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *