Jakarta (Antara) – Pemerintah Provinsi DKI Yakart (PEEMRAV) mengatakan bahwa selain efisiensi perumahan fisik di daerah kumuh, Program Konsolidasi Tanah Vertikal (KTV) dan juga dapat meningkatkan situasi sosial dan ekonomi penduduknya.
“Program perbaikan rumah, dll. Tidak hanya fisik dan sertifikat, tetapi bukan sosial -ekonomi kami,” kata kepala bagian seminar internet (DPRKP) (DPRKP) pada hari Selasa.
Dia mengatakan, misalnya, pemerintah provinsi DKI Jakarta dapat membantu menjual penduduk pemerintah KTV yang masih hidup.
“Ketika mereka mencoba (menjual), kami juga membuatnya lebih mudah. Ketika mereka memasuki KTV, mereka yang awalnya tidak membaik dalam perekonomian tidak membaik,” katanya.
Di sisi lain, penduduk akan menerima bantuan dalam melanjutkan kegiatan yang jarang, terutama.
Tempat tempat tinggal konsolidasi tanah vertikal (KTV) ini adalah pembangunan empat konsep vertikal. Ini adalah program struktur dan perbaikan rumah yang bekerja sama dengan pertanian dan perencanaan spasial/Badan Bumi Nasional (ATR/BPN) untuk memberi penduduk DPR persetujuan hukum.
Saat ini, pemerintah DKI dari provinsi Jakarta membangun dua tempat tinggal selama skema KTV, yaitu Desa Pašara, Tanah Tingi Jakarta Barat dan Jakarta Tengah.
Pada kesempatan ini, Joko Adiana, seorang dosen arsitektur di Universitas Indonesia, percaya bahwa KTV adalah pilihan paling masuk akal bagi mereka yang tinggal di pemukiman yang padat.
“Dengan kepadatan kepadatan populasi yang tinggi, salah satu preferensi paling masuk akal untuk mendapatkan tempat yang tepat dengan kepadatan populasi yang tinggi adalah secara vertikal, sehingga mempertahankan ruang dan privasi,” katanya.
Selain itu, keberadaan KTV mungkin berhak atas pemukiman untuk populasi sehingga mereka tidak perlu khawatir tentang penggusuran.
Leave a Reply