ISTANBUL (Antara) – Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk mengizinkan izin untuk memasuki Jalur Gaza untuk transportasi pengiriman, meskipun perjanjian gencatan senjata terjadi.
Kutipan dari Sumber Anonim Media Siaran Publik mengatakan Netanyahu tidak mengizinkan alat berat memasuki tas Palestina untuk membersihkan reruntuhan bangunan yang hancur.
Palestina sebelumnya menuduh Israel melanggar protokol harta karun kemanusiaan di Gaza, dan menolak untuk mendapatkan akses ke barang -barang seperti Tuhan dan karavan yang telah kehilangan rumah mereka.
Ribuan warga Palestina mengalami penghancuran Gaza karena agresi militer Israel yang kejam, mereka kehilangan rumah di sana.
Pada hari Sabtu, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengeluarkan tiga Israel sebagai sandera oleh mediator untuk membantu mobil dan alat berat memasuki Gaza.
Selama fase pertama gencatan senjata di Gaza, 19 orang Israel dan lima karyawan Thailand, Gray Hamas, dibebaskan dengan imbalan pembebasan 1.135 warga Palestina yang ditahan oleh Israel.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply