SURABAYA, Jawa Timur (Antara) – Gubernur Jawa Timur Kofifa memilih Indar Paravansa, dan provinsi itu lagi di Indonesia dari tahun 2020 hingga 2024, setelah menjadi produsen padi tertinggi di Indonesia, memastikan bahwa Jawa Timur siap untuk mendukung penyakit pangan nasional.
Berdasarkan data terbaru dari Central Statistics Agency (PBS), total produksi beras di Jawa Timur mencapai 5,4 juta ton, sedangkan beras adalah produsen tertinggi di Indonesia sebagai produsen tertinggi.
“Pilihan yang baik, semangat Java Timur dan makanan nasional dan makanan nasional, Epieli siap untuk mendukung efisiensi diri. Sejauh ini, Jawa Timur adalah surplus. Persyaratan konsumsi, termasuk Jawa Timur,” kata Kofifa di Surabaya Jawa Timur pada hari Sabtu.
Total produksi beras di Indonesia mencapai 30,6 juta ton. Terlepas dari Jawa Timur, yang mendukung produksi beras nasional, dua provinsi lainnya adalah pusat produksi beras di Indonesia, yaitu Jawa Tengah dengan total 5,1 juta ton dan 5 juta ton Jawa Barat.
Tiga provinsi menyumbang lebih dari 50,4 persen dari total produksi beras nasional, mencapai 30,6 juta ton pada tahun 2024.
Kofifa menekankan bahwa kemenangan dari semangat besar petani Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas beras.
“Alhamdulillah dan Jawa Timur terus menjadi provinsi produksi beras tertinggi selama lima tahun.
Kinerja para petani dan semua petani Jawa Timur tidak dapat dipisahkan untuk mempromosikan produktivitas padi.
Selain itu, Kofifa mengatakan bahwa jumlah produktivitas beras di Jawa Timur didukung oleh beberapa upaya, dari penggunaan teknologi pertanian, panen terintegrasi yang dapat mengurangi hilangnya traktor dan biji -bijian modern.
Selain itu, ini juga didukung dengan meningkatkan sistem irigasi yang dikembangkan secara luas dan inovasi sistem pertanian di Jawa Timur.
Di masa depan, Menteri Perencanaan Pertanian Andy Amran Suleimain, yang ditujukan untuk memanen pada tahun 2025, mengatakan bahwa ia mencapai 32 juta ton beras tanpa mengimpor beras dan bahwa Jawa Timur siap memberikan dukungan yang lebih baik.
“Area penanaman di Jawa Timur diperkirakan akan meningkat menjadi 419 hektar pada Maret 2025. Kami berharap dapat memperkuat keamanan pangan nasional dan menjaga stabilitas harga beras di Indonesia,” kata Koffa.
Pada periode kedua Gubernur Jawa Timur yang akan datang, Kofifa siap untuk mewujudkan rencana untuk mendukung ketahanan pangan.
Seiring dengan proyek East Java Acro, salah satu janji iklan, partainya memiliki program pertanian-AV seorang pemuda, yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, dengan memfasilitasi dan mempromosikan petani muda dengan terlibat dalam Z dan ribuan gen.
Selain itu, ada hub pertanian atau rencana mandi makanan untuk memastikan akses karpet yang memadai.
Leave a Reply