JAKARTA (ANTARA) – Grup PT Pamapersada Nusantara (PAMA) berkomitmen mengatasi stunting di area usahanya melalui serangkaian program kesehatan dan gizi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung generasi yang sehat dan produktif.
CEO Corporate Social Responsibility Group CSR PAMA Suryadi mengatakan, menurut UNICEF (2018), tiga dari sepuluh anak di bawah usia lima tahun mengalami keterlambatan tumbuh kembang, satu dari sepuluh anak mengalami kekurangan berat badan, dan satu dari lima anak mengalami kekurangan berat badan. Siswa sekolah kelebihan berat badan.
Kemudian menurut Global Nutrition Report (2016), Indonesia menempati peringkat 108 dari 132 negara dalam prevalensi stunting.
Berdasarkan data tersebut, PAMA telah bekerja sama dengan puskesmas yang berlokasi di wilayah kerja kantor pusat PAMA dan lokasi pembangunan sejak tahun 2023 untuk menangani kasus keterlambatan pembangunan, kata Suriyadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Program ini bertujuan untuk mengurangi angka kejadian keterlambatan perkembangan pada lima penyakit melalui program GAK RUGI (Gerakan Ayo Menuju Rumah Gizi), MAMA HEBAT (Belajar memasak makanan yang benar untuk bayi dan anak), dan program lainnya termasuk pencegahan, promosi, dll. lakukan. dan kegiatan terapeutik untuk menyelamatkan generasi bangsa dari keterlambatan pembangunan.
Suryadi mengatakan, hingga saat ini, sebanyak 861 anak di bawah garis merah (kemungkinan keterlambatan tumbuh kembang) terus mendapat pemantauan dan pengobatan PAMA, sedangkan 227 anak dinyatakan bebas keterlambatan tumbuh kembang.
Grup PT Pamapersada Nusantara (PAMA) berkomitmen untuk mengatasi stunting di area bisnisnya melalui berbagai program kesehatan dan gizi. Promosi ANTARA/HO-PAMA
Tindakan utama untuk mencegah dan mengatasi keterlambatan tumbuh kembang pada anak antara lain dengan memberikan tiga kali makan tambahan (PMT) dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan dengan periode intervensi minimal 66 hari.
Selain itu, ukur berat badan (BB) dan tinggi badan (TB), memasak menggunakan menu PMT, dan membiasakan perilaku baik (mencuci tangan pakai sabun).
Program ini dilakukan bersama oleh pengurus perempuan, dinas (pengurus PKK, kepala desa), ibu dari anak kecil, dan tanggung jawab sosial perusahaan yang menyasar anak-anak dengan keterlambatan tumbuh kembang, anak-anak gizi buruk, dan anak-anak dengan berat badan kurang di wilayah bisnis kantor pusat PAMA . bumi.
Suryadi mengatakan, seluruh rencana yang dilakukan PAMA mulai tahun 2023 masih dalam proses saat ini dan ke depan.
Hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat maksimal dan mengatasi masalah stunting secara berkelanjutan dengan mengurangi kejadian stunting secara signifikan di tempat kerja dan tempat kerja kantor pusat PAMA.
“Kami berharap kasus keterlambatan tumbuh kembang ini dapat menarik perhatian semua pihak, termasuk para orang tua anak kecil. Proyek ini juga merupakan kerja sama dengan kelompok PAMA yang memberikan dukungan proyek untuk mengatasi keterlambatan tumbuh kembang,” kata Suriyadi.
Leave a Reply