Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Bapanas ungkap potensi pangan Nusantara bisa hilang, ini sebabnya

Malang (ANTARA) – Direktur Keanekaragaman Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rinna Syawal mengatakan ratusan karbohidrat, Sebagai sumber protein dan sayur-sayuran, potensi pangan yang beragam di ratusan pulau bisa saja hilang.

“Jangan khawatir, anak muda sekarang menyukai makanan luar negeri seperti makanan Korea, Jepang, dan Thailand. Jika kita tidak memperkenalkan kembali dan mendorong makanan lokal, cita rasa kuliner Indonesia kita akan hilang,” ujarnya. Malang pada hari Sabtu Saat memaparkan potensi pangan lokal di hadapan ratusan kelompok pertanian perkotaan di kampus Universitas Brawijaya (UB) Jawa Timur.

77 sumber karbohidrat di seluruh nusantara; Dengan 85 sumber protein dan 280 jenis sayuran yang tersebar di nusantara, potensi pangan daerah cukup beragam, ujarnya.

“Kalau potensi ini tidak kita jaga, generasi muda yang menyukai makanan asing bisa hilang. Bagaimana cara melestarikan kearifan lokal ini? “Bagaimana kita bisa membuat generasi muda mencintai makanan lokal Indonesia,” ujarnya. Dia berkata. Dia berkata.

Diakuinya, sangat sulit mengubah sikap masyarakat untuk beralih dari nasi ke sumber karbohidrat lain.

“Tantangan terbesar kita adalah meningkatkan potensi pangan lokal, namun mengubah sikap masyarakat menjadi mandiri pangan. Sebab, kita masih menghabiskan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. katanya.

Pada tahun 2007, sebagian besar lahan masih hijau, namun pada tahun 2023, segala sesuatu yang sebelumnya hijau akan berubah menjadi kuning dan tantangan iklim akan menjadi luar biasa sehingga mempengaruhi produksi pangan, katanya.

Menurutnya, pangan selain nasi (nasi) merupakan pangan masa depan yang patut dipromosikan, khususnya telur, serta pangan alternatif.

“Karena dari segi pangan, kita kurang baik. Berbagai tantangan dan kendala kita hadapi dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan. Sehingga kita perlu memanfaatkan potensi pangan lokal yang beragam,” ujarnya.

Pihaknya akan segera mendukung pemerintah daerah (Pemda) di Tanah Air untuk memaksimalkan potensi pangan lokal. Kemudian mengedukasi masyarakat untuk konsumsi pangan lokal, termasuk menggantinya dengan karbohidrat lain seperti nasi.

Selain itu, industri makanan saat ini didorong untuk menggunakan produk lokal seperti pembuatan mie yang terbuat dari 100 persen gandum, Tepung Singkong Modifikasi (mocaf); Anda bisa menggunakan sagu atau sorgum.

Upaya kami lainnya adalah dengan mendorong pelaku usaha kuliner dan pariwisata, termasuk hotel, untuk menggunakan bahan-bahan lokal dalam masakannya sebagai pengganti bahan-bahan yang selama ini digunakan, ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *