Jakarta (Antara) -PT PUPUK INDONESIA (PERSO) dapat membuat makanan dengan meningkatkan pertanian yang tepat dan produk pertanian berkelanjutan dengan menentang petani Kuning Cancy.
Di Jakarta, petugas penjualan India, yang membuka Safai Makmist di Kuningan, mengatakan, “Kami mengundang petani untuk meningkatkan produktivitas mereka dan meningkatkan produktivitas.”
Dia mengatakan itu baik bagi petani untuk diimplementasikan dan bahwa budidaya pertanian sejati sangat penting. Praktik ini dapat menyediakan produk pertanian yang optimal dalam hal produktivitas dan pendapatan petani.
Selain itu, dengan menerapkan pertanian yang tepat dan sesuai, ia juga dapat berkontribusi pada percepatan makanan nasional makanan sendiri.
“Dalam program Safari berbunga ini, kami mengundang kami untuk tidak menyebar seolah -olah kami tidak sehat dan tidak sehat.
Dengan cangkir budaya indilizer Indioci yang sangat baik dan benar, kami melakukan dukungan intensif untuk bentuk dan teknologi pengawalan, yaitu kemitraan yang relevan dari program makmur.
Dia telah memperluas kemakmuran ke program atau “mendukung program pemerintah untuk mendukung program pemerintah untuk mendukung program pemerintah dengan memeriksa pertanian rendah.
Melalui program Makmur, Wahyudi mengatakan bahwa petani dapat menemukan isi pembiayaan tanah di negara -negara uji darat (MUT). Target dan petani harus direkomendasikan oleh master dan tanaman tanaman sesuai dengan padang pasir toko perbelanjaan, sehingga petani bisa baik dan akurat.
Dia juga mengatakan bahwa program berbunga dimulai oleh pupuk Indonesia dan memulai Sin Auga21, Sigen Erik Unick Sun.
“Sejauh ini, SHS (Sang Yang Series) memiliki ibukota India, seperti ibukota India, memiliki pelayanan PSI-TP, dan D ‘R adalah proposal bulog atau multi-pengaturan.” .
Gogo Padi NPK 10, Twsight West Java, Jumat (2/14/2025.
Dia berbicara pada tahun 2025 untuk mencapai program profesional untuk program profesional di 500 juta hektar di wilayah lain di Indonesia.
200 hetor spesifik untuk rushplants, dan 30.000 hect bukanlah produk seperti gula singkong, singkong, cacular, harding, harding.
Pada tahun 2024, program penandaan mengoperasikan program yang berkembang secara makmur di 450 hektar terkait dengan lebih dari 20.000 petani bersama dengan Kementerian Republik Indonesia.
Dalam hal ini, Tri Wahyudi mendesak petani untuk memperhatikan membeli pupuk.
Dia mengevaluasi bahwa petani tidak diperlukan dengan harga murah karena produknya bisa salah. Kasus ini banyak ditemukan di daerah lain, termasuk Java Barat.
Tri Wahyudi, bersama dengan merek NPK Phonska, mengambil katak Indonesia sebagai contoh. Namun, ia berpendapat bahwa ia menemukan produk yang mencurigakan dalam warna yang sama, kemasan yang sama, dan pasar yang disebut Phoska. Namun, jika Anda mengujinya, tidak ada kadar n atau nitrogen.
Wahyudi berkata, “Pabrikan memiliki tanggung jawab perusahaan oleh pemerintah dan produksi kami, itu belum mengikuti standar, dan tidak ada serangga, bukan pupuk Indonesia.”
Leave a Reply