London (ANTARA) – Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa, Volker Turk, menyatakan keprihatinannya atas serangan Israel di dekat Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri di Beirut, Lebanon, ia juga mengatakan bahwa perlindungan terhadap warga sipil adalah hal yang penting. prioritas paling penting.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa, Turki mengatakan pihaknya terkejut dengan serangan mematikan pada hari Senin, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk empat anak-anak, dan menekankan bahwa hak-hak dasar harus dihormati sehubungan dengan perlindungan warga sipil.
Dia menunjukkan bahwa rumah sakit, salah satu pusat kesehatan terpenting di Beirut, yang menerima banyak pasien selama konflik, juga tampaknya telah rusak akibat serangan tersebut.
Turk menekankan bahwa, “Selama operasi militer, semua tindakan yang diperlukan harus diambil untuk menghindari dan meminimalkan hilangnya nyawa warga sipil, cedera warga sipil, dan kerusakan properti sipil.”
Dia mengatakan bahwa rumah sakit, ambulans dan pekerja medis memiliki perlindungan khusus berdasarkan hukum kemanusiaan internasional karena mereka melakukan pekerjaan mereka untuk menyelamatkan nyawa orang yang terluka dan sakit.
“Ketika operasi militer dilakukan di dekat rumah sakit, pihak-pihak yang berkonflik harus menilai dampak yang diharapkan terhadap layanan kesehatan berdasarkan prinsip kesetaraan dan tindakan pencegahan,” katanya.
“Setiap insiden yang melibatkan rumah sakit harus diselidiki dengan cepat dan menyeluruh,” tambah Turk.
Kepala pejabat hak asasi manusia PBB juga mengingatkan seruan PBB untuk segera menghentikan serangan tersebut dan mengingatkan semua pihak bahwa perlindungan warga sipil harus menjadi prioritas utama.
Sejak tanggal 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon melawan apa yang disebutnya sebagai serangan Hizbullah dalam perang gesekan sengit yang telah berlangsung selama lebih dari setahun antara tentara negara ilegal Israel dan kelompok teroris Lebanon. , sejak awal serangan sengit Israel ke Gaza.
Hampir 2.500 orang tewas dan lebih dari 11.500 orang terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel meningkatkan konflik pada tanggal 1 Oktober dengan melancarkan serangan darat di Lebanon selatan.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply