Jakarta (Antara) – PT PLN (PLN (PLN (PLN (Persor) Presiden Durmwan Prashja diilustrasikan dalam tantangan dan pengembangan ekonomi dan menyesuaikan transisi energi yang lebih terbarukan dan ramah lingkungan.
“Ini adalah tantangan besar untuk mencapai 8 persen dari pembangunan ekonomi, pemimpin dalam transisi energi, baik membuktikan fasilitas dan manfaat kompetitif, dengan transformasi negara lebih terjangkau dan listrik dunia” kata Darmawan. Diskusi Panel Forum Investasi Temple (MIF) yang diadakan pada tahun 2025, yang diselenggarakan oleh hibrida pada hari Selasa.
Tidak hanya tantangan bagi Indonesia, tetapi juga mengevaluasi perubahan cuaca dan upaya untuk mengurangi emisi gas adalah tantangan global, jadi membutuhkan solusi yang solid dan kerja sama dari banyak bagian.
“Ini adalah tantangan global, jadi tidak mungkin untuk sepenuhnya mengandalkan solusi lokal. Kami membutuhkan solusi untuk kebijakan, strategi, inovasi teknis, investasi gabungan,” apa yang salah.
Dia menambahkan, “Bahkan dengan menciptakan lingkungan yang sukses untuk melakukan keadilan (keadilan) dalam teknologi dan kerja sama dapat menjadi wajah dari tantangan ini adalah kunci penting.”
Saya juga mengatakan kepada catu daya listrik dari Rencana Bisnis (RUPL), di mana industri jasa dan sumber daya mineral (ESDM) negara itu, terutama keragaman pembangkit listrik.
“Ketika kita berbicara tentang desain dan konstruksi 102-103 GW (NAS) untuk kemampuan ekstra pada 2014 hingga 2040 hingga 2040, kami berencana untuk memiliki lingkungan investasi yang nyaman dan dikendalikan dengan baik.”
Biaya, Ahmad Siddiqui Bahrudan, Direktur PT PT (PERSO), mengatakan bahwa ada banyak faktor utama, dengan perhatian dengan perintah dan bagian -bagian untuk mengembangkan industri saling membaca.
Ahmad berkata, “Cara bekerja bersama dan mengintegrasikan banyak energi baru memiliki banyak pilihan sederhana dan murah bagi pelanggan, karena banyak energi baru dan energi dan energi dan energi dan energi baru.”
Leave a Reply