Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Energi dan Mineral Sumber Daya (ESDM) Yuliot Tanjung, anggaran efektif Faza II Cireboniza (CIMEM) tidak mempengaruhi keberlanjutan proyek infrastruktur energi seperti proyek pipa pasokan gas alam, katanya.
“Ini (efisiensi anggaran) tidak berpengaruh,” kata Yuuiiot ketika ia bertemu di Sumber Daya Kementerian Mineral dan Mineral.
Yuuuot menggambarkan minim / lembaga deposito anggaran. Pada saat yang sama, katanya lagi, tidak ada pemotongan anggaran dengan biaya infrastruktur.
“Ini (biaya infrastruktur) dari PNBP (pendapatan yang salah). Rencana tersebut dapat digunakan untuk pengembangan infrastruktur, beberapa kesalahan,” kata Yuuliot.
Selain itu, Yuliot juga memikirkan permintaan gas di Sumatra, terutama di Batam. Permintaan gas di wilayah ini sangat tinggi, katanya pemerintah didorong untuk mempercepat pembangunan jaringan gas.
Jika tidak dipercepat, YuuUiot mengatakan bahwa biaya listrik yang lahir oleh industri akan meningkat.
“Jadi, persaingan kita akan dihancurkan. Pemerintah berusaha mempercepat pembangunan jaringan gas di Sumatra, serta aliran Batam.”
S-37 / MK.02 / 2025 Menghitung informasi yang berkaitan dengan Kementerian Keuangan.
Surat itu menggunakan efektivitas Kementerian Keuangan dan Kementerian Keuangan (K / L), 16 biaya pengeluaran 16, presentasi Presiden Republik Indonesia no. 1, 2025.
Pusat Pembelian Kantor (ATK) diminta untuk disimpan dari 90 persen; Kegiatan meriah 56,9 persen; Pertemuan, seminar dan 45 persen; Pendidikan dan analisis 51,5 persen; 29 % pelatihan oleh Bıtek; Dan 40 % dari rasa hormat dari kegiatan dan layanan teknis.
Kemudian cetak dengan hadiah 75,9 persen; Bangunan sewa, kendaraan, peralatan 73,3 persen; Kartu aplikasi adalah 21,6 persen; Layanan Penasihat 45,7 persen; Dukungan Pemerintah 16,7 persen; Pemeliharaan dan pemeliharaan 10,2 persen; Kunjungan resmi adalah 53,9 persen; 28 persen peralatan dan mesin; Infrastruktur 34,3 persen; dan biaya lainnya 59,1 persen.
Leave a Reply