JAKARTA (Antara) – Wakil Menteri Industri (Wamenperin) Faisol Riza telah bertanya kepada perusahaan produksi pesawat (AS), yaitu, Boeing yang membangun komponen pesawat terbang di Indonesia.
Wakil Menteri Yakarta mengatakan bahwa, sebagai kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri kedirgantaraan untuk mengatasi masalah konektivitas dan rantai pasokan (rantai pasokan).
Oleh karena itu, ini mendorong Boeing untuk memperluas kolaborasi dengan Indonesia di beberapa sektor, termasuk pemberian lisensi untuk pemeliharaan, perbaikan dan peninjauan (MRO), serta untuk pembangunan pusat pelatihan penerbangan.
“Salah satu potensi adalah MRO ini. Indonesia memiliki Aeroasia GMF dan Batam Aerotechnic, yang membutuhkan peningkatan kemampuan untuk mengembangkan ekosistem industrinya. Oleh karena itu, Boeing dapat mendukung lisensi MRO kami,” kata Wamenperin.
Dia mengatakan bahwa, untuk lokasi konstruksi pabrik, warisan industri di Bamam dan Bintan bisa menjadi pilihan, karena itu cukup strategis.
Wamenperin mengatakan ekosistem sumber daya manusia industri di negara ini berhasil mendorong promosi industri pesawat terbang. Ini menonjol untuk keberadaan GMF Aeroasia dan Batam Aero Technic, yang saat ini dapat menjadi pemain di sektor pemeliharaan pesawat.
“Oleh karena itu, untuk meningkatkan kapasitas industri MRO, kami menganggap bahwa perlu untuk mengikuti, melalui kerja sama antara Kementerian Industri dan Boeing, dalam bentuk MoU,” kata Wamenperin.
Sementara itu, direktur umum industri logam, mesin, transportasi dan elektronik (Ilmate), Diarta Setia, mengatakan bahwa pemerintah juga telah mendorong Boeing untuk mendukung upaya menggunakan bahan bakar ekologis untuk mengurangi emisi karbon di industri.
“Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi udara dan membutuhkan dukungan Boeing untuk membuat komitmen ini,” kata Direktur Ilmate.
Selain itu, kata Presiden Boeing di Asia Selatan, Penny Burtt, Boeing telah mampu meningkatkan kolaborasi di sektor penerbangan komersial, mengingat ia telah berada di Indonesia selama 75 tahun.
Leave a Reply