Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Tools for Humanity hadirkan teknologi pembeda manusia dengan AI

Jakarta (Antara) – Alat untuk umat manusia telah meluncurkan teknologi yang disebut “Bukti Manusia” – sebuah teknologi dengan sistem yang dapat memeriksa dan membedakan penduduk lokal dari kecerdasan buatan (AI/kecerdasan buatan) tanpa menggunakan identitas kerahasiaan, pada platform mereka di dunianya;

World adalah platform open source untuk Open Source Instruments for Humanity, sebuah perusahaan teknologi yang awalnya didirikan oleh Sam Altman, Alex Blanya dan Max Noventern. Dunia berupaya menjadi layanan keuangan negara bagian dan sistem identifikasi yang dapat dicapai setiap orang.

“Dunia ini adalah sistem yang dapat menjamin bahwa kita semua adalah orang, dapat membuktikan bahwa kita sebenarnya adalah manusia. Pada program web di dunia online, kami tidak perlu membagikan data pribadi kami, ”kata Indonesia Vafa Taffani di Jakarta, Direktur Jenderal Direktur Umum Kemanusiaan, Kemanusiaan.

Dunia bereaksi terhadap kebutuhan rakyat Indonesia untuk membedakan antara penduduk setempat dan identitas AI, aman, anonim dan percaya diri.

Karena dunia tidak bertanya dan tidak menyimpan data pribadi pengguna. Untuk proses memeriksa dunia tidak memerlukan nama, alamat, Nik, tanggal lahir dan data pribadi lainnya, yang membuat terobosan dalam keamanan digital untuk menjaga kerahasiaan manusia.

“Menurut pendapat kami, di masa depan seharusnya berada di dunia online yang aman dan pribadi. Orang tidak perlu lagi memuat atau mengirimkan data pribadi ke negara lain. Ini cukup untuk menggunakan pengidentifikasi dunia, sudah dapat membuktikan bahwa ini sebenarnya adalah orang sungguhan, dan bukan orang sungguhan, bukan orang sungguhan, bukan orang sungguhan, bukan orang sungguhan, bukan orang sungguhan, atau orang sungguhan , maupun orang sungguhan, maupun orang sungguhan, baik orang sungguhan, maupun orang sungguhan, dan bukan orang sungguhan, bukan orang sungguhan, bukan orang sungguhan, bukan orang sungguhan, bukan orang sungguhan atau tidak.

Proses memeriksa pengakuan orang sumber dilakukan dengan menggunakan Orb, peralatan bundar yang menggunakan jaringan saraf untuk memverifikasi identitas manusia melalui IRIS Human Eye dan mengubahnya menjadi kode yang unik.

Keputusan ini dapat melindungi masyarakat dari pencurian, kedalaman penipuan dan ancaman digital data pribadi lainnya.

Saat ini, dunia telah berpartisipasi di lebih dari 20 negara. Di Asia, Indonesia menjadi negara lain setelah keluar di Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura dan Filipina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *